Kamis 23 Apr 2020 01:43 WIB

Spanyol akan Longgarkan Lockdown Mulai Pertengahan Mei

Spanyol akan kembali membatasi pergerakan jika epidemi corona kembali memburuk.

Red: Nur Aini
Petugas medis memindahkan pasien Covid-19 di rumah sakit lapangan sementara yang didirikan di Ifema convention and exhibition centre, Madrid, Spanyol, Selasa (31/3).
Foto: EPA/MADRID REGIONAL PRESIDENCY
Petugas medis memindahkan pasien Covid-19 di rumah sakit lapangan sementara yang didirikan di Ifema convention and exhibition centre, Madrid, Spanyol, Selasa (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Perdana Menteri Pedro Sanchez, Rabu (22/4), mengatakan bahwa Spanyol akan mulai melonggarkan karantina nasional atau lockdown pada paruh kedua Mei. Namun, ia menambahkan bahwa pembatasan pergerakan dapat kembali diberlakukan jika epidemi corona kembali memburuk di salah satu negara yang paling terdampak itu.

Dengan infeksi terbanyak kedua di dunia, lebih dari 200.000 kasus, dan jumlah kematian tertinggi kedua di Eropa, dengan 21.282 orang, Spanyol telah memberlakukan salah satu pembatasan pergerakan terketat. Hal itu termasuk larangan kontroversial yang mencegah anak-anak meninggalkan rumah bahkan untuk berjalan-jalan.

Negara itu telah mengambil beberapa langkah pelonggaran sementara, termasuk mengizinkan beberapa pekerja untuk kembali bekerja pada pekan lalu dan memberikan izin kepada anak-anak untuk pergi keluar mulai akhir pekan depan. Tetapi sebagian besar pembatasan tetap berlaku.

Dengan epidemi yang tampaknya telah melewati puncaknya, aturan ketat akan dilonggarkan perlahan dan bertahap untuk memastikan keamanan, kata Sanchez pada sidang parlemen. Ia juga meminta anggota parlemen untuk memperpanjang keadaan darurat sampai 9 Mei.

"Kita akan bolak-balik tergantung pada bagaimana pandemi berkembang," katanya.

Pada Selasa malam, pemerintah tunduk pada tekanan publik dan mengatakan anak-anak di bawah 14 tahun akan dapat berjalan-jalan di luar di bawah pengawasan. Kabinet pada awalnya mengatakan anak-anak hanya akan diizinkan untuk menemani orang tua untuk membeli makanan atau obat-obatan, yang memicu kritik di media sosial dan protes keras di balkon.

"Ini adalah pemerintah yang mendengarkan," kata Menteri Kesehatan Salvador Illa.

Perlambatan tajam dalam infeksi membuat warga Spanyol optimistis mimpi buruk mereka mungkin mulai mereda dan para pejabat mengalihkan perhatian mereka untuk memulai kembali ekonomi yang lesu.

Unit Spanyol Volkswagen SEAT, yang mempekerjakan sekitar 15.000 orang, mengatakan berencana untuk melanjutkan produksi mulai dari 27 April. Mereka akan melakukan 3.000 uji virus corona per minggu pada tenaga kerjanya untuk meminimalkan risiko.

Krisis Covid-19 juga menghantam industri pariwisata vital Spanyol dengan pesta lari banteng San Fermin di Pamplona ditangguhkan untuk pertama kalinya dalam empat dekade.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement