REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Lapas Kelas IIB Kota Sukabumi memberdayakan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan mengembangkan budidaya sayuran kangkung dengan sistem hidroponik. Hasil panen dari sayuran tersebut untuk konsumi warga binaan dan sebagian dijual ke masyarakat di luar.
''Pengembangan sayuran ini sebagaia salah satu upaya Lapas Sukabumi dalam memberikan program kemandirian bagi WBP,'' ujar Kepala Lapas Kelas IIB Kota Sukabumi, Yosafat Rizanto kepada wartawan, Rabu (22/4). Hal ini disampaikan di sela-sela panen perdana sayuran kangkung.
Yosafat mengatakan, budidaya sayuran ini dengan menjalin kerja sama bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi. Hasil dari kerja sama tersebut adalah diadakannya kegiatan pembinaan budidaya tanaman hydroponic.
Kegiatan ini kata Yosafat, sudah berjalan selama 2 bulan di bawah pengawasan instruktur dari Sukaponic. Tanaman yang dibudidayakan adalah kangkung.
Yosafat menerangkan, proses dari mulai penyemaian, perawatan, sampai pengemasan, semua proses melibatkan warga binaan. Hasilnya pada Rabu telah dilaksanakan panen ketiga.
Pada panen kali ini diikuti pegawai Lapas dan warga binaan. Nantinya, kangkung yang telah dipanen akan dijual ke masyarakat sebagai bahan konsumsi dan sebagian disumbangkan ke WBP yang melaksanakan asimilasi di rumah dan panti asuhan sebagai salah satu resolusi ketahanan pangan 2020.
Diharapkan, kegiatan ini berlangsung secara kontinyu dan dapat bermanfaat bagi para WBP. "Pada saat mereka bebas nantinya dan mengembangkan bakat WBP yang mereka miliki sebelumnya dan berguna saat mereka diluar,'' imbuh dia.