REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkap alasan perlunya stimulus bagi sektor riil di tengah pandemi Covid-19 di Tanah Air. Ma'ruf mengatakan, itu demi menjaga sektor riil tetap bertahan di masa pandemi Covid-19.
"(Karena) sektor inilah yang menyerap banyak tenaga kerja agar supaya tetap bertahan dan tidak melakukan PHK," ujar Ma'ruf melalui akun Instagram resminya @kyai_marufamin, Rabu (22/4).
Karena itu, usai rapat terbatas siang hari ini, Presiden Joko Widodo telah memberikan tiga arahan terkait upaya mitigasi dampak Covid-19 terhadap sektor riil. Ma'ruf kembali mengulang arahan Presiden, yakni pertama perlunya adanya penilaian dan penaksiran secara menyeluruh mengenai sektor yang terdampak.
Kedua, kata Ma'ruf, fokus pemerintah saat ini tidak hanya usaha kecil dan menengah tetapi juga pada pelaku usaha mikro. "Ini memiliki potensi untuk menjadi penggerak ekonomi masyarakat," ujarnya.
Ketiga, lanjut Ma'ruf, hal yang berkaitan dengan sektor informal juga perlu diperhatikan karena menampung banyak tenaga kerja. "Kemudian skema pemberian stimulus harus memperhatikan cara yang terbuka dan terukur melalui verifikasi dan evaluasi berkala," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tiga arahan terkait upaya mitigasi dampak Covid-19 terhadap sektor riil. Tiga arahan tersebut ia sampaikan melalui Rapat Terbatas "Lanjutan Program Mitigasi Terhadap Sektor Riil" yang diselenggarakan melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/4).
"Sektor riil menyerap banyak tenaga kerja dan kita harap mereka mampu bertahan dan tidak melakukan PHK. Saya ingin menekankan beberapa hal," ujar Presiden.
Presiden mengatakan, pertama, perlu dilakukan penilaian yang cepat terhadap sektor riil yang terdampak dengan cara memilahnya secara detail terkait sektor apa yang terdampak paling parah, sedang dan mana sektor yang mampu bertahan dan justru bisa mengambil peluang.
Kedua, Presiden mengingatkan yang harus dibantu bukan hanya sektor kecil dan menengah melainkan juga sektor usaha mikro. "Usaha mikro, usaha kecil plus usaha menengah penting, sehingga stimulus ekonomi harus menjangkau sektor-sektor ini. Jangan dilupakan yang berkaitan dengan sektor-sektor informal, karena ini juga banyak menampung tenaga kerja," jelas Presiden.
Ketiga, Kepala Negara meminta skema stimulus ekonomi bagi sektor riil ini betul-betul terbuka, transparan dan terukur. "Sektor apa mendapat stimulus apa dan bisa selamatkan tenaga kerja berapa, semuanya dihitung dan saya minta diverifikasi detail, dievaluasi berkala sehingga efektivitas stimulus ekonomi betul-betul bisa dirasakan sektor riil," ujarnya.