REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Harapan Belanda menggelar Formula 1 (F1) pada musim panas terancam karena pemerintah setempat memperpanjang larangan acara publik sampai 1 September. Padahal, Sirkuit Zandvoort dijadwalkan kembali menjadi arena sejak berhenti menggelar balapan pada 1985.
Balapan di Zandvoort seharusnya diadakan pada 3 Mei. Namun, agenda itu sebelumnya sudah ditunda akibat pandemi Covid-19.
Penyelenggara F1 Belanda berharap dapat mengatur ulang jadwal balapan pada jeda musim panas. Setelah disetujui memindahkan waktu pelaksanaan pada Agustus, ternyata pemerintah melarang seluruh acara yang melibatkan banyak orang hingga September.
"Lebih baik mencegah daripada menyesal di kemudian hari," kata Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte seperti dilansir dari Crash, Rabu (22/4). "Sebenarnya kami ingin melanjutkan itu. Tapi situasi masih sangat menakutkan dan bahaya. Kami melihat perkembangan berdasarkan data. Ada kemungkinan penyebaran virus dapat melonjak, kami tidak ingin itu."
Pemerintah Belanda mencatat 34 ribu kasus dengan angka kematian mencapat 3.900 jiwa. Dengan sembilan seri balap F1 yang sudah ditunda, penyelenggara memilih menunggu keadaan berangsur kondusif.
Seri balap Prancis pada 28 Juni sejauh ini masih menjadi GP pembuka musim 2020. Namun karena Prancis juga terdampak virus corona, bukan tak mungkin balapan itu juga dapat ditunda.