REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar rukyatul hilal di 27 titik untuk menetapkan awal puasa Ramadhan. Tim rukyatul hilal PBNU akan melakukan pemantauan hilal pada Kamis (23/4) sore.
"Besok (hari ini, red) PBNU akan melakukan Ikhbar Ramadhan pukul 17.00 WIB," ujar Ketua Pengurus Besar PBNU, Robikin Emhas saat dikonfirmasi, Rabu (22/4).
Sekretaris Lembaga Falakiyah PBNU, Nahari Muslih menambahkan, ke-27 titik pemantauan hilal dilakukan seperti biasa dengan menerapkan protokol rukyat. Pemantauan hilal ini bisa disaksikan secara online, menggunakan aplikasi Zoom yang disokong NU Channel 164 di lantai 5 Gedung PBNU.
Hasil rukyatul hilal, kata dia, nantinya akan dikaji sesuai standar syari'ah dan akan dilaporkan ke PBNU pusat. "Masing-masing lokasi rukyat, hasil rukyat akan diproses sesuai dengan standar baku syari'ah lalu akan dilaporkan ke PBNU via zoom online. Dan setelah itu, awal Ramadhan akan segera diikhbarkan oleh PBNU," terangnya.
Sedangkan Muhammadiyah, telah menerbitkan maklumat awal puasa yang akan dimulai pada Jumat 24 April 2020. Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, yang dipedomani oleh majelis tarjih dan tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Muhammadiyah sudah memutuskan Ramadhan 24 April," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.