Kamis 23 Apr 2020 05:45 WIB

Krisis Covid-19, Walhi: Perbaharui Paradigma Pembangunan

Krisis yang saat ini terjadi akibat Covid-19, menjadi bukti pembangunan tak berhasil.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Anggota Walhi, Yuyun Harmono
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Anggota Walhi, Yuyun Harmono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah virus Corona atau Covid-19 yang tengah melanda seantero bumi, harus menjadi pelajaran berharga bagi umat manusia. Salah satunya adalah mengubah paradima pembangunan yang selama ini hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Krisis yang saat ini terjadi akibat Covid-19 adalah menjadi bukti pembangunan tersebut tidak berhasil.

"Sehingga ketika terjadi pandemi dan krisis kesehatan yang terjadi di dunia, maka ukuran-ukuran soal pertumbuhan itu menjadi rontok semua," tegas Manager Kampanye Iklim Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Yuyun Harmono, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (22/4).

Oleh karena itu, menurut Yuyun, yang paling utama adalah keselamatan manusia itu harus selaras dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan,  dalam hal ini adalah bumi secara keseluruhan. Sehingga, penting untuk men-highlight bahwa semua krisis yang terjadi juga berkorelasi dengan hubungan manusia dan alamnya.

"Paradigma-paradigma pembangunan harus mulai diperbaharui. Apalagi setelah krisis pandemi dan krisis kesehatan ini, keselamatan dan kesejahteraan manusia tidak semata-mata ukuran ekonomi atau pertumbuhan ekonomi dan seterusnya," kritik Yuyun.

Selanjutnya, rumus dalam menghadapi ancaman krisis iklim sama dengan cara menghadapi krisis kesehatan atau pandemi. Di antaranya adalah penguatan social security atau jaminan kesehatan, juga jaminan sosial. Tidak kalah pentingnya adalah menyelaraskan kebijakan pemerintah secara struktural dan perubahan perilaku individu untuk kembali lagi selaras dengan alam.

Kemudian, sambung Yuyun, mengubah paradigma pembangunan ekonomi, bukan lagi soal pembangunan infrastruktur berskala besar, seperti jalan tol dan ibukota baru. Tetapi infrastruktur-infrastruktur dasar, misalnya soal kebutuhan air bersih.

"Sehingga, dalam menghadapi pandemi ini, orang tidak lagi bingung mencari hand sanitizer, karena sebenarnya mereka cuma butuh air bersih dan itu terjamin bagi semua masyarakat," tegas Yuyun. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement