Kamis 23 Apr 2020 07:47 WIB

Kearifan Lokal Jadi Solusi Hadapi Dampak Covid-19

Seluruh lapisan masyarakat bahu-membahu menggalang dana dan tenaga demi bertahan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
UMM menggelar webinar dengan tema
Foto: universitas muhammadiyah malang
UMM menggelar webinar dengan tema

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baru-baru ini mengadakan seminar daring bertemakan "The New Normal di Indonesia sebagai Dampak Covid-19". Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber termasuk Director, Integartion and Head of Interface Indonesia Nava+ Group, Kandi Windoe.

Pada dasarnya terdapat dua hal yang terkena dampak paling kuat dari Covid-19. Pertama, kesehatan keselamatan jiwa masyarakat. Selanjutnya, aspek ekonomi sebagai akibat imbauan jaga jarak dan pembatasan sosial.

Baca Juga

"Di saat ini benar-benar akibat Covid-19 ini Indonesia sedang diuji. Banyak sekali tanda-tanda kearifan lokal itu akan menjadi solusi," kata Kandi.

Dampak ekonomi menyebabkan sejumlah pihak harus mampu beradaptasi. Mereka mau tidak mau perlu berubah agar dapat bertahan. Kemudian mencari peluang baru yang sesuai dengan perubahan saat ini.

Kandi menyontohkan bagaimana rekannya mencoba beradaptasi dengan perubahan yang ada. Rekan yang berprofesi pengrajin kayu itu tidak dapat lagi menghasilkan produk berupa ukiran maupun kerajinan tangan lainnya. Rekannya saat ini beralih ke bisnis pembuatan kotak tisu, bilik disinfektan dan sebagainya.

Selain itu adapula beberapa pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang beralih ke bisnis jamu atau empon-empon. Penjualan jamu herbal memang meningkat tajam mengingat multivitamin agak sulit ditemukan di masa pandemi Covid-19. "Dan mereka (pelaku UMKM) benar-benar mengubah diri begitu cepatnya. Saya salut terhadap UMKM," jelas Kandi.

Aspek solidaritas juga terlihat begitu jelas selama pandemi Covid-19. Seluruh lapisan masyarakat saling bahu-membahu menggalang dana dan tenaga demi bertahan hidup. Kepedulian masyarakat terhadap sesamanya terlihat sangat kuat saat ini.

Kandi menyaksikan bagaimana kontribusi universitas saat ini sangat terasa manfaatnya. Intelektualitas mereka setidaknya dapat membantu lingkungan sekitar. "Ya apa dengan drone canggih untuk semprot disinfektan. Atau, lewat aplikasi. Ini menarik sekali universitas memiliki dampak positif," ucap dia.

Pembelajaran secara daring pada anak-anak juga berdampak positif untuk keluarga. Beban mengajar yang semula dilakukan guru kini orang tua turut melaksanakannya. Kondisi ini awalnya memang sulit tapi sekarang dapat menjadi quality time orang tua dengan anak.

"Dan dari situlah kearifan lokal. Dengan contoh-contoh tadi itu sudah terangkat kondisi sekarang. Di pihak lain, dengan kondisi ini masyarakat harus memiliki kesadaran diri untuk berkorban demi survival bersama," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement