REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Unit Organisasi Mabes TNI dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis. Mereka memberi bantuan sebanyak 500 potong APD untuk para tenaga medis yang melakukan perawatan pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit TNI.
"APD tersebut diserahkan untuk Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Puskesad) sebanyak 200 pieces, Dinas Kesehatan Angkatan Laut (Diskesal) sebanyak 150 pieces, Dinas Kesehatan Angkatan Udara (Diskesau) sebanyak 150 pieces," jelas Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman, dalam keterangan persnya, Rabu (22/4).
UPZ Unit Organisasi Mabes TNI dan Baznas menyalurkan bantuan APD tersebut untuk merespons semakin bertambahnya pasien positif setiap hari. Karena itu, APD bagi tenaga medis menjadi persoalan serius karena mereka kekurangan stok.
Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI, Marsda Diyah Yudanardi, kepada masing-masing perwakilan personel kesehatan Rumah Sakit Angkatan di di Ruang Loby Gedung Adi Sutjipto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPN PKPI, Takudaeng Parawansa, mengatakan, lembaga agama dapat menyalurkan dana dari umat, seperti zakat, infaq, sedekah, dan persembahan jemaat untuk kepentingan sosial. Kepentingan sosial yang dimaksud ialah seperti membantu ekonomi masyarakat atau APD para petugas medis yang tengah melawan Covid-19.
"Prioritas kita harus digeser sekarang. Misalnya dengan menunda rencana renovasi fisik bangunan, kecuali sangat mendesak. Fokuskan penggunaan dana yang dikumpulkan dari umat tadi, untuk membantu ekonomi masyarakat dan atau APD petugas medis,” ujar Takudaeng, Selasa (21/4).
Ia mengatakan, di tengah wabah Covid-19 ini, tenaga medis amat memerlukan APD dalam jumlah sangat besar. Dalam menangani satu pasien, kata dia, tenaga medis di rumah sakit akan membutuhkan 10 sampai 18 set APD perhari. Selain itu, pihak lain yang juga mengalami dampak besar akibat wabah ini ialah masyarakat yang mengandalkan hidupnya dari faktor informal.
"Dana yang dikumpulkan dari umat bisa dibelikan APD, sembako, dan menjadi bantuan sosial lainnya. Dan saya sangat bersyukur bahwa DKM-DKM Masjid di Jakarta Selatan telah memulainya," tutur dia.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga telah mengimbau umat Islam yang mampu agar mempercepat pembayaran zakat dari harta yang dimilikinya sebelum Ramadhan. Ma'ruf berharap, muslim yang mampu untuk membantu masyarakat tidak mampu yang terdampak pandemi Covid-19.
"Khusus bagi umat Islam, saya kira saat ini tepat sekali terutamanya bagi orang-orang kaya yang biasa keluarkan zakatnya pada setiap Ramadhan sebaiknya dimajukan waktunya. Pada sekarang ini sangat tepat karena masyarakat sangat membutuhkan," ujar Ma'ruf saat video conference dengan wartawan, Selasa (31/3).
Ma'ruf pun meminta agar badan amil zakat (BAZ) baik pusat dan daerah untuk menyosialisasikan pemungutan dan pengumpulan zakat agar segera diberikan ke masyarakat kurang mampu.
"Dimulai pada saat ini untuk segera kita salurkan dan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, para mustahiq," ujar Ma'ruf.
Selain zakat, Ma'ruf juga mengimbau masyarakat mampu memberikan infak kepada masyarakat di sekitarnya yang sedang membutuhkan. "Islam mengajarkan siapa yang punya kelebihan, supaya dia membagikan menyedekahkan kelebihan wakaf kepada orang lain. Pada saat inilah kita sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.