REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah program pengembangan kapasitas bagi masyarakat yang memiliki minat kewirausahaan mulai dari usaha mikro kecil menengah (UMKM) harus dihentikan menyusul mundurnya Adamas Belva Syah Devara sebagai Staf Khusus Kepresidenan Republik Indonesia. “Terima kasih @santi.suksesi dan semua tim @ciptanyata. Mohon maaf program ciptanyata harus berhenti di tengah jalan,” kata akun Instagram @ciptanyata dalam instastory-nya.
Belum diketahui penyebab pasti berhentinya program yang merupakan ajang pembinaan kalangan muda dalam berwirausaha itu. Namun, diperkirakan program UMKM yang diberi nama Cipta Nyata by Belva Devara itu didanai dari gaji Belva sebagai staf khusus presiden.
Cipta Nyata merupakan sebuah program pengembangan kapasitas bagi masyarakat Indonesia yang memiliki minat kewirausahaan, baik yang baru berupa ide usaha maupun yang sedang menjalankan program bisnisnya. “Dengan total hadiah puluhan juta rupiah, kamu juga akan mendapatkan pengarahan langsung dari para ahlinya,” kata keterangan yang tertulis pada akun dengan 22,2 ribu pengikut tersebut.
Program tersebut berjalan setiap bulan dengan membuka kesempatan baru kepada wirausaha Indonesia untuk mendaftarkan ide atau bisnisnya, sesuai dengan tema yang ditentukan. Kategori bisnis pertama yang digarap program ini adalah fashion pada Desember 2019, kemudian food and beverage pada Januari 2020, teknologi pada Februari 2020, dan social Entrepreneurship pada Maret 2020.
Peserta setiap kategori akan melewati tahapan seleksi, mulai dari pendaftaran, proses seleksi dan penilaian, hingga pengumuman pemenang. Peserta yang mengikuti seleksi diharuskan mengirim video dan menjelaskan bisnis yang masih dalam ide atau sudah dijalankannya kepada panitia untuk dinilai.
Setiap bulannya, akan diumumkan dua pemenang yang berhak untuk mendapatkan kesempatan secara lansung berupa pembinaan dengan mentor serta mendapatkan Rp 20 juta untuk mendukung pengembangan bisnisnya. Tidak hanya itu, Cipta Nyata juga akan mengawal progres bisnis pemenang tersebut, untuk kemudian dipertanggungjawabkan kepada tim.