Kamis 23 Apr 2020 13:31 WIB

Aktivis Ravio Patra Diduga Ditangkap Polisi

Ravio sempat bercerita bahwa ada orang yang telah meretas akun Whatsapp miliknya.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ratna Puspita
Aplikasi Whatsapp (ilustrasi). Polisi diduga menangkap peneliti sekaligus aktivis demokrasi Ravio Patra (RP) lantaran pesan dalam aplikasi WhatsApp.
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Aplikasi Whatsapp (ilustrasi). Polisi diduga menangkap peneliti sekaligus aktivis demokrasi Ravio Patra (RP) lantaran pesan dalam aplikasi WhatsApp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Safenet, Damar Juniarto, menduga polisi telah menangkap peneliti sekaligus aktivis demokrasi Ravio Patra (RP). Dia menduga Ravio saat ini berada di kantor polisi.

"Tidak tahu siapa yang nangkap, sekarang RP ada di Polda Metro Jaya," kata Damar saat dikonfirmasi, Kamis (23/4).

Baca Juga

Damar menduga penangkapan itu memiliki keterkaitan dengan pesan berantai dalam aplikasi percakapan Whatsapp yang dikirim menggunakan nomor milik Ravio. Damar mengungkapkan, awalnya Ravio bercerita kepada dirinya bahwa ada orang yang telah meretas akun Whatsapp miliknya, Selasa (21/4).

Pasalnya, dia menambahkan, saat Ravio mencoba membuka akun Whatsapp-nya justru muncul tulisan yang menyatakan bahwa akunnya itu telah diaktifkan ke nomor ponsel lainnya. Setelah Ravio mengecek kotak masuk pesan, ternyata ada permintaan untuk mengirimkan OTP (one time password).

"Peristiwa ini saya minta segera dilaporkan ke Whatsapp dan akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan," kata Damar.

Dua jam kemudian, menurut dia, akhirnya akun Whatsapp milik Ravio berhasil dipulihkan. Namun, selama Whatsapp itu diretas, pelaku menyebarkan pesan bernada provokasi.

"Krisis sudah saatnya membakar! Ayo kumpul dan ramaikan 30 April aksi penjarahan nasional serentak semua toko yang ada di dekat kita bebas dijarah," kata pesan tersebut.

Damar mengatakan, dirinya telah meminta Ravio mengumpulkan semua bukti terkait peretasan tersebut untuk diperiksa lebih lanjut. Namun, pada pukul 19.41 WIB, menurut dia, Ravio menghubungi dirinya dan menyampaikan bahwa ada seseorang yang mencarinya.

"Saya instruksikan Ravio untuk matikan handphone dan cabut baterai, lalu pergi ke rumah aman. Sudah lebih dari 12 jam tidak ada kabar, baru saya dapat informasi Ravio ditangkap semalam oleh intel polisi di depan rumah aman," tutur Damar.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus belum dapat memastikan kebenaran terkait dugaan penangkapan Ravio itu. Dia mengaku sedang melakukan pengecekan terhadap informasi itu.

"Masih saya cek karena baru dengar saya," ujar Yusri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement