REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa tahun ini mungkin cukup berat. Selain harus berpuasa saat musim panas, dunia tengah dilanda pandemik Covid-19 yang menuntut kita harus menjaga stamina.
Risiko jatuh sakit pun bisa saja tak terhindarkan. Akan tetapi kita tetap bisa mengupayakan asupan untuk menjaga kesehatan.
Dalam menjaga kesehatan, disarankan untuk menghindari makanan yang bergizi selama berpuasa. Asupan gizi ini bisa dipenuhi saat sahur dan berbuka.
Laman india.com, Kamis (23/4), merangkum beberapa saran dari ahli nutrisi agar terkati makanan yang disarankan dan dihindari selama berpuasa.
Sahur
Siapkan makanan kaya protein termasuk daging, telur, kacang-kacangan, keju, yogurt, dan lainnya. Makanan ini bisa membuat tetap kenyang sepanjang hari. Sertakan pula makanan berserat, kalsium, dan vitamin seperti jeruk, apel, beri, oat, brokoli.
Serat membantu memperlambat pencernaan dan membuat tubuh berenergi untuk waktu yang lama. Sedangkan makanan yang harus dihindari seperti karbohidrat olahan karena rendah nutrisi penting dan dapat membuat merasa energik hanya selama 2-4 jam.
Makanan asin juga harus dihindari karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar natrium dalam tubuh. Selain itu, jangan minum minuman berkafein karena dapat menyebabkan insomnia dan gelisah. Selain itu, hindati teh dan kopi karena bisa membuat dehidrasi dan sering merasa haud.
Berbuka
Makanan yang mengandung kalium termasuk kentang, brokoli, jamur, kacang polong, bayam dan lainnya menjadi pilihan tepat untuk buka puasa. Jenis-jenis itu sering kali disebut sebagai pembangkit tenaga nutrisi. Disarankan untuk memakannya setelah puasa seharian.
Jenis makanan itu dapat menghidrasi tubuh dengan cepat dan meremajakan badan. Manfaat lainnya, termasuk mengandung cairan yang cukup. Kacang mentah dan sayuran juga merupakan pilihan yang baik untuk menghidrasi tubuh.
Hindari minum minuman olahan dan berkarbonasi. Selain itu, jangan mengkonsumsi makanan kaya gula atau goreng seperti cokelat, permen, samosa, pangsit dan lainnya.