REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono mengatakan kasus Ravio Patra yang ditangkap karena diduga menyebarkan pesan hoaks melalui media sosial ditangani oleh Polda Metro Jaya (PMJ). Kasus itu masih dalam penyelidikan.
"Di cek ya. Saat ini ditangani oleh PMJ. Silahkan konfirmasi ke PMJ ya," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (23/4).
Sebelumnya diketahui, Direktur Eksekutif Safenet Damar Juniarto menduga polisi telah menangkap peneliti sekaligus aktivis demokrasi Ravio Patra (RP). Dia menduga, Ravio saat ini berada di kantor polisi.
"Tidak tahu siapa yang nangkap, sekarang RP ada di Polda Metro Jaya," kata Damar saat dikonfirmasi, Kamis (23/4).
Damar menduga penangkapan itu diduga memiliki keterkaitan dengan pesan berantai dalam aplikasi percakapan WhatsApp yang dikirim menggunakan nomor milik Ravio. Damar mengungkapkan, awalnya Ravio bercerita kepada dirinya bahwa ada orang yang telah meretas akun WhatsApp miliknya, Selasa (22/4).
Sebab, sambungnya, saat Ravio mencoba membuka akun Whatsapp justru muncul tulisan yang menyatakan bahwa akunnya itu telah diaktifkan ke nomor ponsel lainnya. Setelah Ravio mengecek kotak masuk pesan, ternyata ada permintaan untuk mengirimkan OTP (one time password). "Peristiwa ini saya minta segera dilaporkan ke WhatsApp, dan akhirnya oleh Head of Security WhatsApp dikatakan memang terbukti ada pembobolan," papar Damar.
Dua jam kemudian, jelas dia, akhirnya akun WhatsApp milik Ravio berhasil dipulihkan. Namun, selama Whatsapp itu diretas, pelaku menyebarkan pesan bernada provokasi.
"Krisis sudah saatnya membakar! Ayo kumpul dan ramaikan 30 April aksi penjarahan nasional serentak semua toko yang ada di dekat kita bebas dijarah," demikian bunyi pesan tersebut.
Damar mengatakan, dirinya telah meminta Ravio mengumpulkan semua bukti terkait peretasan tersebut untuk diperiksa lebih lanjut. Namun, pada pukul 19.41 WIB, kata dia, Ravio menghubungi dirinya dan menyampaikan bahwa ada seseorang yang mencarinya.
"Saya instruksikan Ravio untuk matikan handphone dan cabut baterai, lalu pergi ke rumah aman. Sudah lebih dari 12 jam tidak ada kabar, baru saya dapat informasi Ravio ditangkap semalam oleh intel polisi di depan rumah aman," tutur Damar.