Kamis 23 Apr 2020 15:09 WIB

Kuartal I 2020, Bank Mega Salurkan Kredit Rp 10,1 Triliun

Bank Mega membukukan laba bersih sebesar Rp 669 miliar pada kuartal I 2020

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bank Mega
Foto: Wikipedia
Bank Mega

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mega Tbk mencatatkan peningkatan pendapatan bunga yang didorong volume kredit sebesar Rp 10, 1 trillun pada kuartal satu 2020. Angka ini tumbuh 23 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan pencapaian volume kredit mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 669 miliar pada kuartal satu 2020. Angka ini tumbuh 38 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga

"Laba bersih juga didorong meningkatnya pendapatan bunga atau net interest income (NII) sebesar 10 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dan Fee based income (FBI) naik sebesar 21 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya serta pertumbuhan aset Bank Mega sebesar 18 persen dari Rp 84 triliun pada periode Maret 2019 menjadi Rp 99 triliun pada periode Maret 2020," ujarnya kepada Republika di Jakarta, Kamis (23/4).

Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat dari Rp 59 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp 76 triliun periode Maret 2020 atau tumbuh 29 persen lebih tinggi dari pertumbuhan industri pada Februari 2020 sebesar 7,77 persen. Adapun kredit tercatat tumbuh 23 persen dari Rp 44 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp 54 triliun periode Maret 2020.

“Pertumbuhan kredit Bank Mega ini juga berada di atas rata-rata industri pada posisi Februari 2020 sebesar 5,93 persen. Penyaluran kredit kepada korporasi sebagai segmen bisnis paling besar memberikan kontribusi terutama kredit infrastruktur jalan tol dan kredit kepada korporasi,” jelasnya.

Dari sisi likuiditas, Bank Mega mencatatkan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 67,5 persen lebih rendah dibandingkan 71,3 persen pada Maret 2019. Kemudian rasio keuangan lainnya juga mencatat peningkatan antara lain, Return on Asset (ROA) sebesar 3,3 persen atau naik 2,9 persen dibandingkan pada Maret 2019.

Sementara rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 69,7 persen membaik dibandingkan 72,2 perseb pada Maret 2019, juga lebih baik dari BOPO industri pada Februari 2020 sebesar 83,60 persen. Dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24,7 persen pada Maret 2020.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement