Kamis 23 Apr 2020 15:22 WIB

Panjat Pohon Demi Sinyal Internet Saat Belajar dari Rumah

Di wilayah miskin El Salvador sulit mendapatkan sinyal internet untuk belajar.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Alexander Contreras belajar di atas pohon untuk mendapat sinyal internet di El Salvador.
Foto: Yahoo
Alexander Contreras belajar di atas pohon untuk mendapat sinyal internet di El Salvador.

REPUBLIKA.CO.ID, ATIQUIZAYA -- Ketika Alexander Contreras dan ayahnya menanam pohon jambu di sebelah rumah, dia tidak menduga tanaman itu akan memberinya banyak manfaat. Pohon tersebut tidak hanya memberikan keteduhan dan makan, bahkan menjadi kunci bagi pendidikan kuliahnya.

Sejak pemerintah Presiden El Salvador Nayib Bukele menangguhkan kelas dari seluruh jenjang pendidikan sebulan yang lalu, Contreras harus belajar di rumah. Pencegahan penyebaran virus corona membuatnya harus memanjat ke puncak pohon untuk mendapatkan sinyal yang dibutuhkan agar terhubung ke kelas secara daring.

Baca Juga

Pohon yang ditanam Contreras bersama ayahnya enam tahun lalu memberikan bantuan besar agar bisa mendapatkan pendidikan pada masa lockdown. Sinyal untuk mendukung akses internet sama sekali tidak bisa diperolehnya dari dalam dan sekitar rumahnya.

Kondisi tersebut awalnya membuat Contreras sangat frustasi karena takut meninggalkan pelajaran, bahkan kemungkinan melewatkan seluruh tahun ajaran. Dia harus berhadapan dengan waktu agar bisa segera mengakses pelajaran yang diberikan secara virtual ketika kampusnya tutup.

"Saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus menemukan solusi, dan syukurlah saya berhasil. Saya melihat pohon itu dan saya pikir jika saya naik ke atas, sinyalnya mungkin akan sampai ke saya," kata mahasiswa komunikasi itu.

Dengan menaiki pohon itu cukup untuk Contreras mendapatkan sinyal, meski sangat lemah di kota miskin Atiquizaya. Wilayah itu berada di sekitar 84 kilometer barat ibu kota El Salvador, San Salvador.

Setelah mengetahui sinyal akan didapatkan dengan menaiki pohon, setiap Senin hingga Kamis, Contreras akan memanjat ke bagian tertinggi dengan ponsel dan headphone di tangan. Dengan menggunakan masker, dia bertengger di antara dua cabang pohon selama empat jam untuk mengambil kelas desain, jurnalisme, dan pemasaran.

Pekan lalu, Bukele berbagi foto di media sosial yang menunjukkan Contreras yang belajar di pohon. Dia pun memerintahkan Menteri Inovasi Vladimir Handal untuk menghubungi anak muda itu.

"Hubungkan perangkat untuk memberinya sinyal broadband yang baik dan gratis. Katakan padanya saya ucapkan selamat," tulis Bukele dalam unggahan Twitter yang telah mengumpulkan lebih dari 56.000 suka.

Sekarang, Contreras dapat mengambil kelas dari ruang tamunya setelah pemerintah Bukele mengirimnya perangkat WiFi, laptop, dan ponsel baru. Dia pun mendapatkan sumbangan meja, kursi, lampu, dan kipas angin untuk membantu meredakan panas terik yang didapatkan dari publik.

"Berada di sana sangat tidak nyaman. Duduk sangat lama...matahari, panas. Saya akan menjadi sedikit lebih nyaman sekarang," kata Contreras. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement