Kamis 23 Apr 2020 16:09 WIB

Berkah Saat Corona, Omzet Petani Milenial Tembus Rp 90 Juta

Petani milenial ini manfaatkan ojek online agar produk sampai ke konsumen

Petani milenial ini manfaatkan ojek online agar produk sampai ke konsumen
Foto: Dok Kementan
Petani milenial ini manfaatkan ojek online agar produk sampai ke konsumen

REPUBLIKA.CO.ID, Pandemi virus Covid-19 mendatangkan banyak kesulitan di berbagai sektor kehidupan. Kendati demikian, sektor pertanian tetap harus berjalan. Menteri Pertanian, Syarul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan bahwa sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung di tengah upaya pemerintah menanggulangi wabah ini.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan dalam masa pandemi Covid-19 ini banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha pertanian milenial. “Adanya pandemi ini menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan petani milenial. Kita mendorong agar para petani khususnya yang milenial bisa melihat peluang tersebut tentunya dengan memanfaatkan teknologi”, ujar Dedi melalui keterangan persnya, Kamis (23/4).

Diyah Rahmawati Wicaksana Ningtyas yang akrab disapa Diyah adalah salah satu Petani Milenial yang dikukuhkan menjadi Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian pada beberapa waktu yang lalu. Ia adalah pemilik Natural Organic Indonesia dan juga founder dari Abang Sayur Organik yang berlokasi di Kota Malang, Jawa Timur.

Sarjana Pertanian Universitas Brawijaya ini mengaku selama masa pandemi covid-19, omzetnya naik 50 persen. Dari sebelumnya omzet yang didapat per bulan Rp 60 juta, saat pandemi ini naik hingga Rp 90 juta.

“Aktivitas selama pandemi berjalan baik, bahkan terjadi peningkatan transaksi pelanggan, juga muncul permintaan reseller,” ujar Diyah ketika dihubungi (22/4). 

Diyah mengembangkan usaha yang bergerak di bidang on farm dan off farm. Di bidang on farm, ia membudidayakan sayuran organik segar. Sementara di bidang off farm, Diyah memproduksi camilan dan tempe organik. Usahanya ini masuk dalam 5 Kelompok Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Terbaik Kementerian Pertanian tahun 2018.

Permintaan yang meningkat tajam mengakibatkan kapasitas pengiriman melebihi batas kemampuan. Solusinya, Diyah memanfaatkan ojek online untuk membantu pengiriman. Ini dilakukan agar semua produk bisa segera sampai ke tangan konsumen.  Bahkan, Diyah beserta tim meningkatkan kapasitas produksi hingga 6 kali lipat dari biasanya untuk menjaga pasokan sayuran organik.

Kebutuhan pangan bagi masyarakat terdampak menggerakkan Diyah untuk melakukan sebuah aksi sosial. Ia membagikan hasil panen yang menyasar kepada tim medis, kepala keluarga pencari nafkah, dan yatim dhuafa. 

Pertama, aksi yang dilakukan adalah membagikan jus jambu merah organik kepada tim medis 4 rumah sakit rujukan covid-19 di wilayah Malang. Rumah sakit tersebut adalah RS Saiful Anwar, RS Lavalette, RSUB, dan RS Soepraoen. “Jambu merah dikemas dalam botol agar mudah untuk dikonsumsi” ungkap Diyah.  Sebanyak 800 botol jus jambu merah dikirmkan secara rutin hingga lebih dari 7 hari. 

Aksi kedua adalah membagikan hasil panen kepada para kepala keluarga yang terpaksa harus keluar rumah untuk mencari nafkah. Sasarannya adalah pedagang yang sudah renta, abang becak, dan pengemudi ojek online.

Ketiga, donasi peduli gizi untuk para yatim dhuafa. Aksi tersebut juga turut didukung oleh para donatur. Diyah berharap aksi sederhana ini dapat membawa manfaat dan menjadi inspirasi untuk saling peduli di tengah pandemi covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement