Kamis 23 Apr 2020 16:31 WIB

Satu Desa di Magetan Diisolasi

Semua warga tidak diperbolehkan keluar meninggalkan Desa Temboro.

Di Magetan dilakukan penyemprotan desinfektan.
Foto: istimewa
Di Magetan dilakukan penyemprotan desinfektan.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur, memberlakukan karantina atau isolasi terhadap Desa Temboro, Kecamatan Karas. Pasalnya, terdapat kasus santri dan warga yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru penyebab Covid-19 di wilayah tersebut.

Kepala posko darurat bencana nonalam Covid-19 Kabupaten Magetan, Ari Budi Santosa, mengatakan, karantina wilayah tersebut merupakan bagian dari upaya menghentikan penularan Covid-19 di klaster tersebut. "Akses menuju Temboro ditutup sejak Selasa (21/4). Kini hanya ada satu jalan untuk keluar dan masuk bagi warga setempat, petugas posko, dan tenaga medis, yakni melalui Desa Kembangan, Tanjungsepreh, dan Jungke," katanya di Magetan, Kamis.

Untuk kegiatan karantina wilayah tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Polres Magetan. Pihaknya juga mendirikan posko di jalan masuk dari arah Desa Jungke dan di pertigaan Kembangan.

Ia menambahkan, dengan pemberlakuan isolasi tersebut, semua warga di wilayah Temboro tidak diperbolehkan keluar meninggalkan desa. Pihaknya juga terus membagikan bantuan sosial berupa bahan pangan kepada warga terdampak Covid-19 di desa tersebut. Bahkan, pihaknya sudah mulai menyiapkan pendirian dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makan warga.

"Lokasi dapur umum nanti berada di rumah warga, bukan di tenda posko," kata Ari.

Sesuai data terakhir, menurut dia, jumlah warga Magetan yang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga kini mencapai 14 orang. Jumlah tersebut naik dari sebelumnya yang hanya 10 orang.

Dari 14 orang tersebut, satu di antaranya meninggal dunia, delapan lainnya telah sembuh, satu pasien masih menjalani perawatan di RSUD dr Soedono Madiun, dan empat tambahan kasus baru sedang dirawat di RSUD dr Sayidiman Magetan. Selain empat tambahan kasus baru Covid-19, ada 31 santri di kecamatan itu yang menunjukkan hasil reaktif saat dilakukan rapid test (tes cepat) Covid-19.

Mereka berasal dari sejumlah daerah di Tanah Air dan luar negeri. Namun, saat ini hasil dari tes swab tersebut belum keluar.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement