Kamis 23 Apr 2020 16:42 WIB

Kementan: Masalah Pangan Timbul dari Distribusi

Kementan telah mengusulkan dibentuknya hub pangan nasional antar provinsi

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Hiru Muhammad
Seorang warga menanam sayuran dengan sistem hidroponik di pekarangan rumahnya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (10/4/2020). Kebun rumahan tersebut dapat menjadi solusi bagi warga dalam upaya menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19 dan juga mengurangi aktivitas berbelanja di pasar yang menjadi tempat orang berkumpul
Foto: ANTARA/mohamad hamzah
Seorang warga menanam sayuran dengan sistem hidroponik di pekarangan rumahnya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (10/4/2020). Kebun rumahan tersebut dapat menjadi solusi bagi warga dalam upaya menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi COVID-19 dan juga mengurangi aktivitas berbelanja di pasar yang menjadi tempat orang berkumpul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian memastikan produksi dari 11 komoditas pangan pokok secara nasional cukup hingga periode Juni 2020 mendatang. Persoalan pangan saat ini lebih didominasi dari sisi distribusi pangan antar daerah yang belum merata.

"Dari data kita, produksi secara nasional itu cukup. Tapi, masalahnya barang itu ada di mana? Terkadang, terkonsentrasi di suatu tempat. Kurang mantap distribusi kita," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriari, dalam sebuah diskusi online, Kamis (23/4).

Agung menuturkan, BKP sebagai badan pemerintah terus melakukan pemantauan pangan di setiap provinsi setiap harinya. Ketersediaan pangan dapat dipastikan jika produksi dan distribusi stabil. Jika salah satu terdapat gangguan, Agung menegaskan bahwa ketersediaan pangan belum tercapai.

"Yang saya khawatirkan, secara nasional memang cukup, tapi kalau ketersediaan di masing-masing provinsi, itu yang butuh usaha besar," tegasnya.