Kamis 23 Apr 2020 16:48 WIB

Joko Pinurbo Buat Puisi Soal Perjuangan Lawan Corona

Jokpin membacakan tiga puisi karyanya di ruang sastra Puisi Cinta #dirumahaja.

Joko Pinurbo
Foto: ANTARA/Dodo Karundeng
Joko Pinurbo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyair Joko Pinurbo atau juga biasa disapa Jokpin membuat puisi khusus yang menceritakan situasi saat pandemi corona. Di antaranya kampanye ajakan di rumah saja dan kisah yang menceritakan perjuangan melawan Covid-19.

Jokpin membuat puisi tersebut sekaligus membacakannya dalam acara ruang sastra Puisi Cinta #dirumahaja dalam saluran kanal Youtube Budaya Saya yang dipantau di Jakarta, Kamis (23/4). Ada 14 penyair lainnya yang juga ikut serta membaca puisi.

Acara diinisiasi sastrawan Putu Fajar Arcana dan didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada acara tersebut, seluruh penyair yang diundang, termasuk Jokpin, kemudian membacakan puisi karyanya masing-masing secara bergantian.

Jokopin membacakan tiga puisi karyanya. Satu puisi merupakan modifikasi dari puisi yang pernah ditulisnya dan disesuaikan dengan kondisi saat terjadi pandemi corona seperti saat ini. Dua puisi lainnya adalah karya baru yang ditulisnya pada tahun 2020.

Puisi pertama yang dibaca adalah modifikasi dari karyanya yang berjudul "Doa Orang Sibuk yang 24 Jam Sehari Berkantor di Ponselnya". Pada puisi yang dibuatnya pada tahun 2018 tersebut, Jokpin mengubah dua kata dari penggalan sajaknya, yaitu yang sebelumnya ponsel saya rusak dibanting lindu menjadi ponsel saya rusak digerogoti virus corona.

Terdapat dua puisi lainnya yang Jokpin cipta berkorelasi erat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Berikut dua puisi karya Jokpin soal corona.

Maut Tersenyum

Mengulurkan mawar sekuntum

Dan dengan takzim mengecup jidatmu

Kamu di rumah saja merawat dirimu sendiri

Jangan berlagak gagah dan berani menghadapi pandemi yang ganas ini

Biar aku yang berkeliaran

Membagikan masker dan pembersih tangan

Kamu di rumah saja merawat sepimu sendiri

Biar aku yang berkeliling kota membagikan doa dan pembersih dosa

Maut tersenyum

Mengulurkan mawar sekuntum

Dan dengan takzim mencium takutmu

- Joko Pinurbo

  2020

Di rumah sakit

Kalender mengucapkan selamat tidur

Kepada mata ngantuk yang masih menyala

Jam dinding mengucapkan selamat tidur

Kepada dokter yang masih terjaga

Obat tidur mengucapkan selamat tidur

Kepada pasien yang masih berdoa

KTP mengucapkan selamat tidur

Kepada calon jenazah yang masih memikirkan besok akan dikuburkan di mana

- Joko Pinurbo

  2020

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement