Kamis 23 Apr 2020 17:24 WIB

Indonesia Eximbank Fasilitasi UKM Tembus Pasar Global

Kegiatan ekspor industri di dalam negeri terganggu akibat corona.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Indonesia Eximbank
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Indonesia Eximbank

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank memfasilitasi UKM binaannya untuk bisa menembus pasar ekspor. Salah satu binaannya ialah Aninda Furniture Indonesia yang merupakan perusahan furniture asal Jawa Tengah yang fokusnya pada residential furniture, hotel furniture, dan home decor.

Sekretaris Perusahaan LPEI Yadi J Ruchandi mengatakan penyebaran pandemi virus corona telah berdampak pada seluruh lini perekonomian dunia tak terkecuali Indonesia. Sejumlah industri termasuk industri ekspor di Indonesia.

Baca Juga

“Namun ditengah kondisi tersebut, Aninda Furniture Indonesia berhasil melakukan ekspor ke Swiss. Diharapkan dapat memicu motivasi mitra binaan lainnya untuk menjadi eksportir baru,” ujarnya dalam keterangan tulis di Jakarta, Kamis (23/4).

Aninda Furniture Indonesia telah menjadi mitra binaan LPEI dalam Coaching Program for New Exporters (CPNE). Aninda Furniture juga telah mengikuti pelatihan CPNE yang diselenggarakan di Yogyakarta. Sejumlah pelatihan mengenai cara ekspor, desain produk, promosi, dan penyusunan laporan keuangan.

Menurutnya ekspor UKM peserta CPNE 2020 menjadi angin segar di tengah meredupnya sejumlah industri ekspor pada tahun ini akibat virus corona. Perusahaan berupaya mendorong UKM untuk melakukan ekspor melalui berbagai pelatihan yang akan diselenggarakan dengan metode online.

Sementara Pemilik dari Aninda Furniture Indonesia Aufar Hifzie menambahkan pihaknya berhasil mengirimkan produk perabotan berupa pagar bambu bervolume 1×20 feet ke Swiss.

“Kami berharap hal ini merupakan langkah awal agar kegiatan ekspor meski kondisinya kurang menguntungkan saat ini,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement