REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Menjelang Ramadhan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi berupaya memastikan agar ketersediaan stok pangan mencukupi. Hal ini dilakukan dengan mengecek langsung ketersediaan pangan di pasaran dan gudang Bulog, Kamis (23/4).
Awal pemantauan dilakukan dengan mengunjungi gudang Bulog Karangsentul. Dalam kunjungan tersebut, Bupati yang didampingi Asisten II Agus Winarno dan Kepala Disperindag Sidik Purwanto ditemui langsung Kepala Perum Bulog Cabang Banyumas Deni Satrio
Dalam kesempatan itu, Deni menyebutkan beras yang tersimpan di gudang Karangsentul saat ini ada sekitar tiga ribu ton. Stok sebanyak ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Purbalingga selama bulan puasa. ''Saat ini kami juga sedang melakukan penyerapan gabah hasil panen petani sehingga stok dipastikan akan bertambah,'' jelasnya.
Sementara untuk menstabilkan harga pangan, terutama harga beras dan gula pasir, Deni mengaku Bulog Banyumas akan melakukan operasi pasar beras medium dengan harga Rp 8.100 per kilogram dan gula pasir Rp 12.500 per kilogram.
Bupati Tiwi menyebut pihaknya perlu melakukan pengecekan langsung kondisi pangan untuk memastikan tidak ada masalah pasokan pangan selama Ramadhan. ''Jumat kita sudah memasuki Ramadhan. Kita harus memastikan ketersediaan bahan pokok benar-benar mencukupi dan kestabilan harga,'' jelasnya.
Selain melakukan pengecekan ke gudang Bulog, Tiwi juga mengecek ketersediaan gas elpiji. Pengecekkan dilakukan dengan mendatangi gudang penyalur gas elpiji PT Asri Bumi Agung.
Dalam pengecekan tersebut, Bupati memastikan ketersediaan gas elpiji sangat mencukupi. Terlebih sejak wabah Covid-19 terjadi, permintaan elpiji cenderung menurun menyusul banyaknya rumah makan yang tutup. ''Ketersediaan stok elpiji sampai hari ini masih tercukupi. Harga juga masih stabil,'' katanya.
Pengelola PT Asri Bumi Agung, Marlina Natalia Setyawan, mengatakan pihaknya memiliki stok gas elpiji untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga empat hari ke depan. Dia juga menyatakan menjelang puasa saat ini tidak ada lonjakan permintaan elpiji seperti tahun-tahun sebelumnya.
''Sampai hari ini permintaan masih stabil dan tidak ada lonjakan. Pada tahun-tahun sebelumnya, menjelang puasa seperti saat ini biasanya akan terjadi lonjakan permintaan. Mungkin karena sedang ada wabah, sehingga banyak rumah makan yang tutup,'' jelasnya.