REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Menjelang masuknya Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada Jumat (24/4), warga kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerbu sejumlah pasar tradisional untuk membeli kebutuhan pokok. Tak mempedulikan imbauan pemerintah mengenai jaga jarak fisik, warga Kota Kendari menyerbu pasar guna berbelanja kebutuhan persiapan bulan suci Ramadhan.
Larangan berkerumun dan selalu menjaga jarak pun tak dihiraukan oleh warga yang melakukan aktivitas belanja di Pasar Panjang Bonggoeya Wua-Wua Kota Kendari.
"Kami tahu, pemerintah telah mengeluarkan imbauan tidak berkerumunan dalam jumlah banyak, tetapi mau kita bilang apa, kalau kita duduk diam di rumah saja tidak bisa makan, apalagi ini mau masuk bulan puasa," ujar Murni, salah satu pembeli di Pasar Panjang.
Puasa Ramadhan yang rencananya akan dimulai (24/4/2020), menjadi momen keberuntungan bagi pedagang. Pasalnya, keuntungan yang mereka dapatkan kembali normal seperti biasanya, setelah sempat anjlok akibat kebijakan yang melarang warga keluar rumah karena pandemi Covid-19.
"Syukurlah menjelang bulan Ramadhan ini kembali normal seperti biasanya walaupun sebelumnya sempat rugi karena adanya pelarangan pemerintah," ujar Hasrul, pedagang pasar setempat.
Pantauan harga kebutuhan pokok yang dirasakan pembeli naik drastis adalah ikan segar yang biasanya hanya dijual jenis cakalang, ruma-ruma dan ikan bandeng Rp 35 ribu per kilogram, kini mencapai pada harga tinggi di atas Rp 50 ribu per kilogram.
Begitu pula dengan daging sapi yang biasanya Rp 120 ribu per kilogram naik hingga Rp 135 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram dan ayam potong Rp 65 ribu per ekor yang sebelumnya Rp 50 ribu per ekor. Sementara ayam kampung dari Rp 100 ribu per ekor naik hingga Rp 125 ribu per ekor.