REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar menekankan daya tahan tubuh tidak akan menjadi lemah karena seseorang berpuasa. Sebaliknya, dengan berpuasa, orang menjadi lebih sehat.
Ini disampaikan Nasaruddin lantaran Ramadhan kali ini dalam kondisi terjadi wabah virus Corona atau Covid-19. "Saya ingin tekankan, jangan sampai tidak berpuasa karena demi alasan mempertahankan daya tahan tubuh, sebagai orang Islam tentu percaya dan apa yang disampaikan Rasulullah, yaitu puasa itu sehat, berpuasalah agar kalian sehat, karena itu supaya sehat berpuasalah," ujar Nasaruddin di media gugus tugas penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (23/4).
Karena itu, ia mengingatkan umat Muslim menjalankan ibadah puasa sesuai dengan yang dianjurkan, dengan buka dan sahur tepat pada waktunya. Ia menjelaskan, jangan sampai ada orang yang berpuasa melewatkan waktu sahur.
"Sedapat mungkin kita sahur tepat pada waktunya, jangan sesudah shalat tarawih kemudian nggak usah dibangunkan (sahur), akhirnya terjadi kelelahan kelaparan, kehausan karena dia tidak makan sahur," ujar Nasaruddin.
Begitu juga buka puasa, ia mengingatkan tidak menunda waktu berbuka puasa. "Jangan ditunda satu atau dua jam, makan tepat waktu, karena kalau tidak, ada gangguan kesehatan," ujarnya.
Ia juga berharap Ramadhan di tengah pandemi Covid-19, tidak hanya membakar dosa-dosa umat tetapi juga membersihkan semua virus, termasuk Covid-19. "Kita mohon seiring dengan hadir Ramadhan, selain membakar hangus dosa kita, tapi juta turunkan keajaiban untuk menghilangkan virus corona di sekitar kita," ujarnya.