REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) akan memulai produksi masker medis awal Mei 2020 dengan kapasitas 4 juta buah per bulan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan masker dan alat pelindung diri (APD) khususnya di Jakarta.
"Saat ini sedang uji mesin yang dilaksanakan sejak awal April 2020 serta pengadaan kain meltblown sebagai bahan utama untuk masker medis dan Alat Pelindung Diri (APD)," kata Direktur INOV Victor Choi, dalam siaran pers, Kamis (23/4).
Victor menjelaskan filter yang melekat pada masker dan APD ada keterkaitan dengan bahan non-woven yang diproduksi oleh Inocycle. Manajemen Inocycle sedang meneliti dan pengembangan dalam bisnis produk perawatan medis seperti bahan melt-blown, masker, dan APD dalam jangka panjang. Perusahaan memprediksi ada kemungkinan virus corona berkepanjangan yang berimplikasi pada permintaan jangka panjang, bahkan di era pasca-wabah.
Victor mengatakan, sangat penting agar infrastruktur manufaktur pasokan medis Indonesia mengalami pertumbuhan. Menurut dia, masyarakat Indonesia tidak dapat tergantung pada impor selama masa pandemi.
"Investasi kami untuk jangka panjang tidak terbatas pada situasi pandemi saat ini, mengingat pengalaman dan pengetahuan bisnis non-woven kami, masker non-woven dan investasi APD cocok dengan portofolio bisnis kami saat ini," ujar Victor.
Selain itu, jelas Victor, INOV sedang dalam proses untuk mendapatkan sertifikasi ESG (Environmental, Social, and Governance). Proses sertifikasi diharapkan akan selesai di awal bulan Mei.