REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Observatorium Bosscha melakukan pengamatan bulan sabit muda atau hilal untuk penetapan awal Ramadhan 1441 Hijriah dan Syawal bagi Kementerian Agama (Kemenag) dan masyarakat Indonesia, Kamis (23/4). Pengamatan dilakukan dari pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk Barat.
Peneliti Bosccha Yatny Yulianty mengatakan kegiatan pengamatan bulan sabit dilakukan untuk melihat hilal bulan Ramadhan 1441 Hijriah. Menurutnya, rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah matahari terbenam.
"Sabit yang tampak setelah matahari terbenam ini disebut sebagai hilal," ujarnya melalui rilis yang diterima, Kamis (23/4).
Menurutnya, lengamatan dilakukan dengan menggunakan 2 buah teleskop berukuran 106 mm dan 66 mm berjenis refraktor yang masing-masing dilengkapi detektor kamera berbasis CCD. Katanya, citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.
Ia mengatakan kegiatan pemantauan dilakukan internal yang hanya dihadiri oleh staf Observatorium Bosscha. Hal itu dilakukan agar mematuhi imbauan agar tidak berkegiatan yang melibatkan banyak orang di suatu tempat.
"Masyarakat yang berminat dapat menyaksikan pengamatan hilal ini secara daring melalui live streaming pada kanal Youtube resmi Observatorium Bosscha pada tanggal 23 April 2020 mulai pukul 15.30 WIB," katanya.
Menurutnya, pihaknya akan menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang itsbat.