REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Terminal Giwangan Kota Yogyakarta mulai Kamis (23/4) tidak lagi melayani pemberangkatan bus menuju Jabodetabek. Hal ini seiring dengan akan dimulainya aturan larangan mudik secara resmi pada Jumat (24/4).
“Jumlah bus yang datang dan diberangkatkan menuju Jakarta memang sudah mengalami penurunan sejak pandemi COVID-19. Tetapi, mulai hari ini, tidak ada bus yang diberangkatkan ke Jabodetabek,” kata Kepala Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Kamis (23/4).
Menurut Bekti, perusahaan otobus tidak ingin mengambil risiko jika memaksakan tetap berangkat menuju wilayah Jabodetabek pada Kamis (23/4). Sebab, bus kemungkinan besar tidak bisa kembali ke Yogyakarta saat aturan larangan mudik diberlakukan.
Dia menambahkan, bus yang diberangkatkan menuju wilayah Jabodetabek terus mengalami penurunan. Pasalnya, jumlah penumpang yang diberangkatkan pun turun sangat drastis sehingga kondisi terminal menjadi sangat lengang.
Pada Rabu (22/4), jumlah bus yang diberangkatkan menuju Jabodetabek dari Terminal Giwangan tercatat hanya ada dua armada dengan dua penumpang saja. Penumpang yang tiba di Terminal Giwangan Yogyakarta dari Jabodetabek dan Bandung hingga Kamis (23/4) pagi tercatat 47 orang bahkan jumlah tersebut turun dibanding pada Rabu (22/4) pagi sebanyak 75 orang.
“Kalau melihat data jumlah penumpang yang tiba, saya kira tidak ada warga yang curi start mudik lebih dulu sebelum aturan larangan mudik resmi diberlakukan,” katanya.