Kamis 23 Apr 2020 20:56 WIB

Jokowi: Ramadhan Momen Memutus Rantai Penularan Covid 19

Presiden Jokowi mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah, kepada seluruh umat Islam di Indonesia. Jokowi mengajak rakyat Indonesia menyambut bulan Ramadhan dengan penuh rasa syukur, meski Ramadhan tahun ini kondisinya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Kali ini umat Muslim di Indonesia, bahkan dunia, harus melewati Ramadhan dengan tantangan yang tak ringan. "Adanya wabah Covid 19 yang sedang melanda seluruh dunia memaksa kita menjalankan puasa tahun ini dalam suasana yang sangat berbeda. Tak ada kesemarakan di jalanan, ruang masjid pun berada dalam keheningan," ujar Jokowi, Kamis (23/4).

Baca Juga

Presiden menyebutkan bahwa ibadah kali ini harus dijalani dengan suasana yang baru, namun justru menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk meresapi makna sejati ibadah puasa yang dijalankan. Selain itu, Jokowi mengatakan bulan suci Ramadhan juga menjadi momen untuk memutus rantai penularan Covid 19.

"Puasa ibadah pribadi tanpa perlu saksi. Jadikan puasa momen memperkuat diri, menjaga semua orang yang kita cintai. Mari kita sambut Ramadhan sebagai momen untuk memutus rantai penularan wabah demi keselamatan diri, sanak saudara dan seluruh bangsa," ujar presiden.

Petang tadi, Kementerian Agama (Kemenag) telah melakukan sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan 1441 Hijriyah di Gedung Kemenag. Hasil sidang isbat menetapkan awal Ramadhan mulai pada Jumat (24/4), artinya umat Islam mulai besok melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan, menentukan awal Ramadhan 1441 H menggunakan metode hisab dan rukyatul hilal dari 82 titik di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement