REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi umat Muslim, puasa tahun ini jelas berbeda karena berada di tengah pandemik Covid-19. Tak hanya harus menjaga daya tahan tubuh dari ancaman Covid-19, tubuh juga harus kuat menjalani ibadah puasa Ramadhan.
Meski diuji cukup berat, umat Islam hendaknya tak patah semangat. Sebab, puasa masih bisa dijalankan meski berada di tengah wabah penyakit.
Dilansir dari The Standard, Jumat (24/4), berikut ada beberapa tips dari penulis muslim, komedian dan jurnalis untuk bisa menjaga stamina selama berpuasa yang bisa dijadikan bahan referensi.
Terhidrasi
Sangat penting bagi tubuh untuk terus memiliki cairan yang cukup. Karena itu, saat tidak berpuasa harus mengkonsumsi banyak cairan agar menjaga tingkat hidrasi tetap tinggi.
"Dehidrasi dan keletihan bagi saya adalah pembunuh terbesar," kata Cinta dalam Jilbab dan Generasi M: Muslim Muda Mengubah Dunia penulis Shelina Janmohamed.
“Saya makan makanan untuk dapat berpuasa 19 jam. Jadi saya perlu minum dua liter air kelapa bisa saat buka puasa atau juga saat suhur," ujar penulis tersebut.
Alih-alih berbuka puasa dengan minuman berkafein, Shelina memilih air. Air dianggap sebagai sumber hidrasi terbaik dan memastikan tubuh mendapatkan cairan yang cukup.
Jangan makan berlebihan
Saat berbuka puasa, tubuh akan tergoda untuk mengkonsumsi dan menghabiskan banyak menu makanan yang disajikan. Tapi memakan makanan dengan berlebihan sangat tidak dianjurkan dan juga akan membuat tubuh menjadi tidak nyaman karena kekenyangan.
"Saya pikir kesalahan besar yang dilakukan banyak orang Muslim adalah karena lapar sepanjang hari sehingga saat waktu berbuka datang dan ingin memanjakan diri (dengan makan yang banyak)," kata Hanan Bihi, seorang jurnalis.
"Jika makan terlalu banyak, itu akan lebih sulit bagimu untuk bergerak dan solat dan melanjutkan kegiatan," lanjutnya.
"Ketika Anda berbuka puasa, cobalah makan dengan penuh perhatian dan berhenti ketika rasa lapar Anda terpuaskan," sambungnya.
Hindari lemak olahan dan makanan tinggi gula
Mengkonsumsi makanan manis dan olahan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, kelesuan, kelelahan dan juga membuat puasa keesokan harinya menjadi semakin sulit. Sebaliknya, cobalah makan buah dan sayuran dan mengonsumsi makanan kaya serat karena dicerna lebih lambat dari makanan olahan dan membuat Anda merasa lebih kenyang lebih lama.
“Saya suka makan biji-bijian, makanan berlemak dan hal-hal yang dicerna dengan sangat lambat," kata Nadir Nahdi, pendiri platform kreatif dan saluran YouTube BENI.
"Hal terburuk yang biasa dilakukan di pagi hari adalah makan karbohidrat yang benar-benar cepat diproses tubuh, seperti roti dan makanan manis. Lalu Anda akan merasa lapar lagi setelah beberapa jam," terang Nadir Nahdi.
Tidur yang cukup
Tidur membantu proses reparatif tubuh, jadi penting bagi Anda untuk mencukupinya, bahkan saat puasa.
Jika Anda menemukan tingkat energi turun sepanjang hari, carilah tempat yang tenang untuk tidur siang selama 20 menit.
"Karena Anda mendedikasikan seluruh hidup Anda untuk Allah, maka tidur pun dianggap sebagai bentuk ibadah," kata Shelina.
"Kadang-kadang aku hanya tidur siang dan aku seperti melakukan hal yang baik, aku berusaha sangat keras untuk berpuasa," ujarnya
Makan Bersama
Ramadhan menghadirkan kesempatan besar untuk berkumpul bersama orang-orang terkasih, yakni pada saat berbuka puasa di malam hari.
Nadir menceritakan, yang membuatnya senang dalam melalui 30 hari berpuasa adalah menantikan berkumpul bersama orang-orang yang hanya bisa dilakukan saat Ramadhan.
"Jadi saya sarankan Anda dapat mulai menghubungi kembali orang-orang yang sempat hilang kontak dan jadikan seluruh Ramadhan berkumpul bersama orang-orang dan komunitas yang menyenangkan," ujarnya.