Kamis 23 Apr 2020 23:20 WIB

Kemenag Aceh Bantu Yatim dan Duafa Terdampak Covid-19

Meugang adalah tradisi masyarakat Aceh untuk membeli daging sapi.

Pedagang melayani pembeli daging sapi pada tradisi meugang kecil di pasar tradisional Lhokseumawe, Aceh (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Pedagang melayani pembeli daging sapi pada tradisi meugang kecil di pasar tradisional Lhokseumawe, Aceh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh menyalurkan daging meugang dan sembako untuk 166 anak yatim dan duafa di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Kanwil Kemenag Aceh terhadap kaum dhuafa di Aceh, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Sekaligus untuk meringankan beban masyarakat Aceh di tengah wabah Covid-19.

"Di tengah pandemi seperti saat ini, kita ingin masyarakat terbantu dengan bantuan seadanya dari kita. Kita ingin saudara-saudara kita ikut merasakan kebahagiaan dalam menyambut bulan suci ini," kata Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh Saifuddin, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Jumat (24/4).

Baca Juga

Meugang adalah tradisi masyarakat Aceh untuk membeli daging sapi atau kerbau, yang kemudian dimasak dan disantap bersama keluarga. Tradisi ini biasanya dilakukan masyarakat Aceh menjelang Ramadhan atau pun lebaran.

Saifuddin menjelaskan, pada meugang kali ini, Kemenag Aceh mengalihkan daging yang semula diperuntukkan bagi para ASN kepada kaum duafa dan yatim piatu. Menurutnya, daging meugang dan sembako tersebut merupakan bantuan dari para ASN dan para dermawan.

Selain daging dan sembako, Kanwil Kemenag Aceh juga memberikan bantuan pendidikan bagi anak yatim piatu berupa uang tunai. "Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin," lanjutnya.

Salah satu penerima bantuan dari Kanwil Kemenag Aceh, Sriyana yang warga Gampong Ateuk Jawo, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, merasa bahagia atas bantuan daging, sembako, dan dana pendidikan dari Kemenag Aceh. Sriyana merupakan seorang janda dan saat ini mengasuh dua keponakannya yang yatim piatu. Dua keponakannya, Fadiya Annisa masih berusia 4,5 tahun dan Farah Widya berusia 13 tahun, siswi kelas 2 SMP 3 Neusu.

Ia bersama keponakan dan adiknya saat ini tinggal di rumah peninggalan orang tuanya. Sriyana hanya seorang ibu ruma tangga, sementara adiknya bekerja serabutan. Ia mengaku, banyak mendapat bantuan dari masyarakat untuk kehidupan sehari-hari. "Kalau ada yang kasih sedekah itu yang kami makan," kata Sriyana.

Sekretaris Desa Ateuk Jawo, Munawar, turut mengapresiasi langkah Kanwil Kemenag Aceh. Menurutnya, bantuan yang diserahkan Kanwil Kemenag Aceh sangat bermanfaat bagi warganya. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Kanwil Kemenag Aceh. Harapan kami ke depan semoga Kanwil juga  banyak lagi membantu warga fakir miskin dan anak yatim," kata Munawar.  

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement