Jumat 24 Apr 2020 04:06 WIB

Kasus Positif Virus Corona di Turki Tembus 101.000

Kenaikan kasus virus corona di Turki mencapai 3.116 hanya dalam 24 jam.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Suasana ibu kota Turki, Ankara saat pandemi Covid-19, ilustrasi
Foto: EPA
Suasana ibu kota Turki, Ankara saat pandemi Covid-19, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan, jumlah kasus virus corona tipe baru atau Covid-19 di negaranya meningkat menjadi 101.790, Kamis (23/4) waktu setempat. Dalam 24 jam terakhir, Turki telah mencatat 3.116 kasus baru.

Sementara itu, terdapat 115 kematian baru karena corona sehingga menjadikan angka kematian di seluruh Turki menjadi 2.491. Sejauh ini, sebanyak 18.491 pasien telah dipulangkan dari rumah sakit karena pulih dari penyakit yang diseasbkan virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Baca Juga

Sebanyak 40.962 tes telah dilakukan selama 24 jam terkahir. Sehingga, total tes mencapai 791.906.

"Hari ini kami berada dalam kondisi yang lebih baik daripada kemarin. Kami sampai pada titik ini dengan total 791.906 tes, dengan tidak satupun dari mereka dilakukan secara kebetulan," kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca dikutip laman Anadolu Agency, Jumat (24/4).

"Untuk mendeteksi kemungkinan infeksi akibat kontak, skrining dilakukan untuk setiap diagnosis," ujarnya. Setelah terdeteksi di China Desember lalu, Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona telah menyebar ke setidaknya 185 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Eropa dan Amerika Serikat saat ini adalah wilayah yang paling terpukul dari wabah tersebut. Pandemi telah menewaskan lebih dari 186 ribu orang, dengan total infeksi melebihi 2,66 juta, sementara lebih dari 727 ribu telah pulih dari penyakit tersebut, menurut angka yang dikumpulkan oleh John Hopkins University and Medicine yang berbasis di Amerika.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement