REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini bangsa Indonesia memasuki bulan Ramadhan dengan kondisi yang dibatasi. Wabah Covid-19 melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
“Bulan Ramadhan kali ini adalah bulan Ramadhan yang berbeda, di mana semua umat islam dipaksa melaksanakan ibadah shalat Tarawih, itikaf, dan tadarus yang biasanya dilakukan di masjid-masjid kini semua dilaksanakan di rumah masing-masing,” kata Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), H M Aksa Mahmud, saat memberikan kata sambutan menyambut Ramadhan 1441 H, Kamis (23/4) malam.
Ia menambahkan, Masjid Agung Sunda Kelapa pun melaksanakan semua ibadah tersebut dengan kondisi terbatas. “Semua pintu masuk masjid ditutup. Hanya para imam MASK saja yang menghidupkan suasana bulan suci Ramadhan di MASK dengan tetap menggunakan protokol Covid-19,” kata Aksa Mahmud dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Aksa menyebukan, Masjid Agung Sunda Kelapa tahun ini tidak ada pembagian buka puasa dan sahur sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. “Semua kegiatan yang dilaksanakan di MASK selalu memperhatikan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta,” ujarnya.
Meskipun tidak menyelenggarakan kegiatan ibadah Ramadhan untuk masyarakat di masjid, masyarakat tetap dapat mengikuti berbagai syiar Ramadhan di MASK dari rumah masing-masing. “Seluruh kegiatan di MASK dapat didengarkan secara langsung melalui Radio MSK AM 1530 Khz dan dapat disaksikan melalui sosial media, instagram Masjid Agung Sunda Kelapa, youtube, Facebook Dengar & Amalkan serta aplikasi Zoom untuk seperti ceramah Tarawih dari kediaman ustadz masing-masing,” paparnya.
Aksa mengemukakan, MASK tetap menyelenggarakan penerimaan dan menyalurkan zakat, infak dan sedekah. Masyarakat juga dapat menyalurkannya melalui melalui transfer bank dan sistim barcode bank.
“Semoga wabah pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan bangsa kita dapat melaluinya dengan selamat. Semoga Allah Swt melindungi kita semua,” tutup Aksa Mahmud.