REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Musim panas ini, NASA akan meluncurkan rover atau bajak Mars terbarunya bernama Perseverance dan sebuah helikopter yang akan terbang di atas permukaan planet yang akan terbang di atas permukaan planet. Tetapi bahkan sebelum keduanya diluncurkan, para peneliti merancang pesawat yang jauh lebih ambisius untuk Mars juga.
Dalam sebuah studi baru, para peneliti telah menunjukkan kemampuan armada pesawat unik yang sebenarnya adalah nanocardboard kecil yang bisa melayang. Pesawat ini masing-masing memiliki berat sekitar sepertiga milligram atau kurang dari berat lalat buah dan tidak memiliki bagian yang bergerak. Pesawat ini tidak terbang dengan sayap atau baling-baling, tetapi melayang.
Penulis utama Igor Bargatin dari School of Engineering and Applied Science di University of Pennsylvania yang tidak terlibat dalam proyek helikopter Mars, mengatakan helikopter Mars sangat mengasyikkan. Namun masih berupa mesin tunggal yang rumit.
“Jika ada yang salah, percobaanmu sudah selesai, karena tidak ada cara untuk memperbaikinya. Kami mengusulkan pendekatan yang sama sekali berbeda,” ujar Bargatin melalui pernyataan, seperti yang dilansir dari Space, Jumat (24/4).
Nanocardboard terinpirasi oleh kertas karton bergelombang . Pelat nanocardboard adalah aluminium oksida berongga setebal beberapa nanometer, dengan bubungan yang dibuat oleh pola saluran mikro pada pelat yang membuatnya kaku dan tidak terputus.
Saluran mikro dalam lempeng nanocardboard sebenarnya adalah rahasia di balik metode penerbangan mereka yang unik. Saluran tersebut menciptakan gradien suhu yang mendorong udara melalui lempeng berlubang dan memungkinkannya melayang.
Metode penerbangan unik ini akan sangat menguntungkan di Mars. Alasannya karena atmosfer planet yang tipis dan gravitasi yang lebih lemah akan memungkinkan lempeng-lempeng itu mengangkat lebih banyak berat dan menempuh jarak yang lebih jauh daripada di Bumi.
Dalam studi ini, para peneliti menguji kendaraan nanocardboard di lingkungan mirip Mars yang ada di laboratorium. Mereka menguji kendaraan di ruang uji tekanan rendah dan bereksperimen dengan muatan tiruan dengan piring kecil yang mengambang membawa cincin silicon. Bargatin bekerja dengan peneliti lain untuk mengembangkan sensor kimia baru yang lebih kecil yang mengumpulkan data penting dan mendeteksi zat, seperti metana dan air di planet lain.
Selain membawa sensor, kata Bargatin, nanocardboard hanya bisa mendarat dan memiliki butiran debu atau pasir menempel yang menempel secara pasif. Kemudian membawanya kembali ke bajak sehingga tidak perlu melakukan perjalanan sejauh ini.
Bargatin juga menyarankan dalam pernyataan armada kecil ini dapat digunakan untuk mempelajari atmosfer Bumi, khususnya mesosfer. Mesosfer Bumi sangat mirip dengan atmosfer Mars dalam kepadatan.
“Saat ini kami tidak memiliki apa pun yang terbang di sana, karena terlalu rendah untuk satelit ruang angkasa tapi terlalu tinggi untuk pesawat terbang dan balon. Idelanya, kamu juga ingin memiliki beberapa sensor di sana,” ujar Bargatin.
“Semakin banyak pengetahuan yang kamu miliki tentang pergerakan atmosfer pada level itu, semakin baik prediksi yang bisa kamu buat tentang iklim Bumi dan bahkan cuaca,” katanya lagi.