REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan laporan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sakit parah tidak benar, Kamis (23/4). Meski memberikan keterangan, dia menolak mengakui telah berhubungan dengan para pejabat di negara itu.
"Saya pikir laporan itu tidak benar," kata Trump pada pertemuan di Gedung Putih.
Trump menyatakan, telah mendapatkan laporkan kalau kabar yang ramai pada pekan lalu ini berdasarkan pada dokumen lama. Dia mengatakan laporan itu belum terkonfirmasi dan tidak menaruh kepercayaan banyak pada informasi tersebut.
"Kami memiliki hubungan yang baik dengan Korea Utara, saya memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong-un dan saya harap dia baik-baik saja," kata Trump.
Laporan Daily NK menyatakan pada awal pekan ini bahwa Kim sedang melakukan pemulihan setelah menjalani prosedur kardiovaskular pada 12 April. Kabar tersebut didapatkan dengan mengutip satu sumber tanpa nama di Korea Utara.
Sedangkan dua pejabat pemerintah Korea Selatan menolak laporan CNN yang mengutip seorang pejabat AS bahwa Washington pantauan intelijen. Laporan tersebut menyatakan Kim berada dalam bahaya besar setelah operasi.
Kim adalah pemimpin turun-temurun generasi ketiga yang memerintah Korea Utara secara otoriter. Dia berkuasa setelah ayahnya Kim Jong Il meninggal pada 2011 karena serangan jantung.