REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina telah meminta sekretariat umum Liga Arab mengadakan KTT luar biasa tingkat menteri luar negeri. Tujuannya adalah membahas tindakan potensial negara-negara Arab dalam merespons ancaman Israel mencaplok Tepi Barat yang diduduki.
"Kantor Perwakilan Tetap Palestina di Liga Arab mengatakan atas perintah Presiden Mahmoud Abbas dan Menteri Luar Negeri Riyad al-Malki, pihaknya telah meminta pertemuan Liga Arab yang luar biasa dalam menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo," kata kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya pada Kamis (23/4).
Pernyataan Pompeo yang dimaksud dalam laporan itu adalah saat dia diwawancara Fox News pada Rabu (22/4) malam. Dalam wawancara itu, Pompeo mengatakan bahwa Israel adalah pihak yang mengambil keputusan apakah akan mencaplok Tepi Barat atau tidak.
Perwakilan Tetap Palestina untuk Liga Arab Diab al-Louh mengatakan pemerintahan Abbas telah berada dalam siaga tinggi untuk menghadapi eskalasi dengan Israel terkait isu pencaplokan. Dia meminta komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, memikul tanggung jawabnya guna mengakhiri penyalahgunaan hak-hak Palestina oleh Israel.
Pada Rabu lalu, Pompeo mengatakan Israel akan menjadi pengambil keputusan apakah akan mencaplok bagian-bagian Tepi Barat atau tidak. Hal itu dia sampaikan saat Israel baru saja membentuk pemerintahan bersatu. "Adapun pencaplokan Tepi Barat, Israel pada akhirnya akan membuat keputusan itu. Itu keputusan Israel," kata Pompeo.
Kendati demikain, Pompeo menyebut AS akan tetap menawarkan pandangan terkait isu tersebut. "Kami akan bekerja sama dengan mereka untuk berbagi pandangan kami dengan mereka tentang hal ini dalam pengaturan privat," ujarnya.