Jumat 24 Apr 2020 17:08 WIB

Akademisi UB Dukung Inovasi-Inovasi Terbaru Kementan

Kinerja distribusi pangan perlu perhatian lebih pada sisi suplai agar tetap aman

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan sidak ke Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu untuk memantau stok komoditas pangan serta menjamin proses distribusi ke masyarakat lancar. Terutama setelah Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Gojek.
Foto: istimewa
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan sidak ke Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu untuk memantau stok komoditas pangan serta menjamin proses distribusi ke masyarakat lancar. Terutama setelah Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Gojek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Dekan Akademik Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Dr. Sujarwo mendukung upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mempermudah layanan antarjemput sembako melalui jasa Gojek, Grab dan perusahaan e-commerce Blibli Indonesia di sejumlah pasar mitra tani.

"Saya mendukung kerja sama yang sangat baik ini, namun lagi-lagi kinerja distribusi pangan yang optimal memerlukan perhatian lebih pada sisi suplai agar tetap aman. Misalnya dengan menjaga produksi petani dan memberi harga yang baik. Kemudian cadangan pangan di level desa harus diaktifkan peranannya," ujar Sujarwo, Jumat, 24 April 2020.

Baca Juga

Sujarwo mengatakan, Kementan memiliki peran yang sangat penting dalam penguatan cadangan pangan secara nasional. Sedangkan untuk cadangan pangan di masing-masing daerah, pimpinan daerah di semua provinsi baik kabupaten dan kota harus saling bekerjsama menyediakan kebutuhan warganya dengan baik.

"Saya kira yang juga penting adalah koordinasi antarwilayah untuk menyediakan pos-pos stok pangan pemerintah yang merata, sehingga defisit tetap tersuplai dari daerah surplus. Ini artinya juga meningkatkan supplay chain pangan oleh pemerintah daerah. Jadi koordinasi lintas sektor ini harus benar-benar dipastikan bahwa distribusi pangan berjalan dengan aman dan terkendali," tutupnya.

Di samping itu, kata Sujarwo, sinergitas dan kerja sama antarlembaga negara menjadi penting karena saat ini Indonesia sedang menghadapi ibadah puasa, juga ujian datangnya wabah corona. Apalagi, sebulan ke depan Indonesia juga akqn menghadapu Hari Raya Idul Fitri 2020.

"Tapi saya sangat yakin bahwa kebutuhan pokok kota dalam kondisi aman. Terlebih saat ini sedang berlangsung panen raya di sejumlah daerah. Meski cukup pemerintah wajib melakukan pemantauan harga pasar antar wilayah di seluruh Indonesia," katanya.

Untuk diketahui, Kementerian Pertanuan baru saja meluncurkan inovasi sistem pengambilan beras melalui ATM Pertanian Sikomandan yang tersebar di kantor-kantor TNI Jakarta. Layanan ini baru saja diluncurkan dengan titik awal di Kodim 0501 Jakarta Pusat.

Layanan ATM ini sedikitnya menyiapkan beras sekitar 1,5 ton untuk kebutuhan 1.000 orang. Dengan ATM ini, masyarakat pra sejahtera dan mereka yang terdampak Covid 19 berhak mendapatkan beras Secara gratis.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, keberadaan ATM ini merupakan hasil kerjasama dan kolaborasi antar mitra usaha tani seperti BNI 46, BRI, Bank Mandiri dan Perusahaan BUMN lainnya.

"Mereka diajak untuk turut serta membantu masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pangan. Dalam hal ini Kementan mempunyai tanggung jawab untuk memberi makan 267 juta orang. Itu tidak  boleh kurang. Dan pengadaan beras gratis ini merupakan salah satu usaha pemerintah untuk mencegah terjadinya kelaparan, khususnya akibat dampak Covid-19," tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement