Sabtu 25 Apr 2020 05:18 WIB

Bank Jepang akan Hentikan Pendanaan Bisnis Batu Bara

JBIC akan memangkas saldo kredit untuk sektor pembangkit listrik bertenaga batu bara.

Red: Nidia Zuraya
Tambang batu bara
Foto: Antara
Tambang batu bara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional, The Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Tadashi Maeda mengatakan tidak akan lagi memberikan pendanaan terhadap proyek PLTU batu bara. Tadashi mencontohkan Indonesia sedang mencoba mendorong energi terbarukan.

Namun, energi terbarukan menurut dia tidak stabil untuk jenis yang bergantung pada kondisi cuaca. Oleh karena itu, JBIC menawarkan solusi untuk beralih ke pembangkit listrik termal LNG (liquefied natural gas), yang lebih sedikit CO2 (karbon dioksida) daripada tenaga batu bara, untuk mengimbangi.

Baca Juga

“Saya akan mengatakan ini berulang kali, tetapi mulai sekarang, kami tidak akan menerima proyek untuk proyek PLTU batu bara baru. Namun, masih disalahpahami oleh publik bahwa saya berpegang teguh pada PLTU batu bara,“ katanya, dalam informasi tertulis, Jumat (24/4).

Pernyataan JBIC ini keluar setelah sebelumnya dua raksasa pembiayaan dari Jepang, Mizuho dan Japan’s Sumitomo Mitsui Financial Group Inc (SMFG) juga menyatakan tidak lagi mendukung pembiayaan PLTU Batu Bara.