REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua liga top Eropa, yaitu Bundesliga Jerman dan Serie A Italia, mulai merancang kompetisi musim 2019/2020 kembali digelar. Berbagai skenario pun sudah dibahas apabila pertandingan dilaksanakan saat pandemi corona masih berlangsung, terutama mengenai protokol kesehatan.
Kepala Eksekutif Liga Sepak Bola Jerman (DFL), Christian Seifert mengatakan, Bundesliga siap menggelar pertandingan lagi pada 9 Mei mendatang. Rencana ini merupakan bentuk tanggung jawab DFL terhadap terselenggaranya Bundesliga dan Bundesliga 2 agar musim ini selesai.
Pada Kamis (23/4), 36 klub profesional melakukan pembicaraan tentang kemungkinan liga dilanjutkan pada 9 Mei secara tertutup. Protokol awal pertandingan menyebutkan, hanya 300 orang yang boleh terlibat di dalam stadion saat pertandingan. Bundesliga juga akan berkolaborasi dengan lima laboratorium guna memastikan tes corona berjalan baik.
Protokol yang disiapkan oleh DFL adalah tes yang dilakukan secara regular kepada para pemain dan tim saat latihan dan sebelum pertandingan. Ahli biokimia dari Martin Luther University, Alexander Kekule memperkirakan, membutuhkan 20 ribu tes dan langkah deteksi ketat lainnya jika kompetisi kembali digelar di tengah pandemi.
Jumlah tes itu akan secara otomatis akan habis menyita waktu tenaga medis untuk kegiatan sepak bola dan mengabaikan kebutuhan masyarakat lain. Namun DFL membantah perkiraan itu dan yakin tak akan mengganggu kepentingan banyak orang.
Menurut Seifert, Bundesliga dan Bundesliga 2 hanya membutuhkan 0,5 persen tes dari 640 ribu tes yang tersedia di Jerman setiap pekannya. Namun, hasil pertemuan tersebut tak menjamin kompetisi bisa digelar karena harus mendapatkan lampu hijau dari pihak berwenang, yakni Pemerintah Jerman. Pasalnya, pemerintah bisa tidak berkompromi jika keadaan corona di Jerman masih buruk.
"Bagi kami, yang menentukan adalah apa yang akan diputuskan oleh para politisi. Pertandingan tanpa penonton bukanlah yang kami inginkan, tetapi saat ini satu-satunya hal yang tampaknya layak,” kata Seifert dilansir dari BBC, Jumat (24/4).
Pemerintah Jerman dapat melarang apapun yang direncakan oleh DFL dengan alasan keamanan kesehatan. Namun pemerintah juga menyadari bahwa klub-klub memerlukan kompetisi kembali bergulir jika tak ingin industri sepak bola di Jerman akan ambruk.
Adapun nasib Serie A Italia lebih mujur. Pemerintah setempat memberikan lampu hijau klub melakukan latihan pada 4 Mei setelah kebijakan lockdown dicabut pada 3 Mei. Kompetisi diprediksi baru bisa bergulir antara 27-31 Mei.
Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina secara resmi mengumumkan batas waktu kompetisi musim 2019/2020 diperpanjang hingga 2 Agustus dari sebelumnya 30 Juni. Kebijakan ini diambil sesuai arahan dari Komite Eksekutif Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) yang menyarankan seluruh kompetisi domestik selesai 3 Agustus.
FIGC juga akan menyelesaikan permasalahan pemain yang kontrak atau masa peminjamannya akan habis pada 30 Juni. Hal ini akan segera dibicarakan dengan Asosiasi Pesepak Bola Italia (AIC).