Jumat 24 Apr 2020 18:55 WIB

Positif Covid-19 di Depok Terus Bertambah Jadi 239 Kasus

Jumlah pasien di Depok yang sembuh 22 orang dan 18 orang meninggal dunia.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas medis memeriksa pasien dengan SWAB Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/4/2020). Tes dengan sistem tersebut dilakukan guna mempersempit penyebaran COVID-19 di wilayah Depok dan sekitarnya
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Petugas medis memeriksa pasien dengan SWAB Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/4/2020). Tes dengan sistem tersebut dilakukan guna mempersempit penyebaran COVID-19 di wilayah Depok dan sekitarnya

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok menyampaikan informasi perkembangan penyebaran virus Corona (Covid-19) pada Jumat 24 April 2020. Korban terus bertambah, tercatat sudah 18 orang meninggal dunia dan 239 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Alhamdulillah yang berhasil sembuh juga bertambah menjadi 22 orang," ujar juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (24/4).

Menurut Dadang, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) juga terus meningkat kini mencapai 996 orang dan 232 orang selesai pengawasan serta 764 orang masih dalam pengawasan.

Untuk jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 892 orang dan sebanyak 74 orang selesai pemantauan serta 818 orang masih dalam pemantauan.

Selanjutnya, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 2.638 orang dan selesai dipantau 776 orang, dan masih dalam pemantauan sebanyak 1.862 orang.

"Warga yang terpapar Covid -19, baik yang positif, PDP, ODP, OTG dan meninggal dunia terus bertambah. Bahkan setiap kelurahan di Kota Depok sudah menjadi sebaran virus Corona. Sudah 50 kelurahan masuk dalam zona merah dari 63 kelurahan yang ada di Kota Depok," ungkap Dadang.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengajak masyarakat untuk mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan berdiam di rumah dan mengunakan masker.

"Dengan hormat dan kasih sayang. Untuk tidak berkerumun. Juga manfaatkan Ramadhan di rumah masing-masing. Jelang buka puasa tidak kerumunan dan manfaatkan zikir dan tadarus," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement