Jumat 24 Apr 2020 19:19 WIB

Polri: 1.400 Kendaraan Diminta Putar Balik ke Rumah

Polri secara selektif memilah kendaraan yang bertujuan untuk mudik dan yang tidak.

  Polisi melakukan pemeriksaan kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek melaui jalan tol Jakarta-Cikampek, Jumat (24/4).
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Polisi melakukan pemeriksaan kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek melaui jalan tol Jakarta-Cikampek, Jumat (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Istiono mengatakan sudah 1.400 kendaraan di berbagai jalan tol di Jabodetabek yang hendak mudik, diminta putar balik untuk kembali ke rumah masing-masing. Data itu didapat dari Jumat (24/4) dini hari hingga Jumat siang.

Irjen Istiono meninjau langsung pos penyekatan mudik di Km 31 Tol Cikampek untuk memastikan masyarakat mematuhi keputusan pemerintah yang melarang mudik saat pandemi Covid-19. Peninjauan dilakukan di dua titik check point, yakni di Tol Jakarta-Cikampek Km 31 arah Cikampek dan Km 47 di ruas tol yang sama arah Jakarta. 

Baca Juga

"Dihitung, sekitar 1.400 kendaraan sudah diputarbalikkan," kata Istiono.

Dia menjelaskan bahwa tidak semua pengemudi disuruh putar balik. Polri secara selektif memilah kendaraan yang bertujuan untuk mudik dan yang tidak.

"Karakteristik pengguna jalan di pagi hari berbeda dengan karakteristik pengguna jalan siang hari, sore, dan malam. Kami harus selektif," katanya.

Di wilayah hukum Polda Metro Jaya tercatat ada 16 titik check point. Dari tiap titiknya tercatat 80 kendaraan sampai 100 kendaraan diminta kembali ke rumah.

"Di wilayah hukum Polda Metro, sudah lebih kurang 1.600 kendaraan diputarbalikkan," katanya pula.

Istiono mengatakan upaya penyekatan ini terus dievaluasi demi penerapan yang lebih baik lagi di lapangan. Mantan Kapolda Babel ini menegaskan, penjagaan di titik-titik penyekatan dilakukan selama 24 jam. Penyekatan bukan hanya di jalur tol. Namun juga dilakukan di jalur-jalur arteri.

Pada Operasi Ketupat 2020 kali ini, petugas tidak boleh lengah untuk memantau kendaraan yang lewat.

"Operasi Ketupat sebelum-sebelumnya, petugas bisa lebih santai. Ini tidak. Petugas harus jaga terus, harus mengingatkan pengguna jalan yang mau mudik," katanya.

Istiono menjelaskan dari Jumat pukul 00.00 WIB, terlihat para pemudik dengan menggunakan kendaraan pribadi berbondong-bondong meninggalkan Jakarta menuju arah Jawa Tengah.

"Kebanyakan menggunakan mobil pribadi. Kami putarbalikkan. Mobil sewa juga kami putarbalikkan. Apalagi yang bus. Masih banyak bus-bus yang ditahan di terminal-terminal," katanya lagi.

Sementara untuk di jalan arteri, polres setempat juga telah membuat titik penyekatan. Kakorlantas pun optimistis penyekatan berlapis ini akan meminimalkan jumlah pemudik yang pulang ke kampung halaman, sehingga diharapkan pemudik tidak menyebarkan Virus Corona di kampungnya.

"Kalau di sini lolos, di depan, mobil akan terjaring lagi sampai Jawa Tengah," katanya pula.

Penyekatan yang dibuat berlapis oleh Polri ini akan mencegah pemudik yang akan mudik ke kampung halaman. Sehingga diharapkan pemudik akan berpikir lebih jauh jika berniat melakukan perjalanan mudik.

Polri pun terus mengimbau kesadaran para pemudik untuk tidak melakukan mudik pada Ramadhan dan Lebaran tahun ini demi kebaikan bersama. "Yang paling penting, membangkitkan kesadaran pemudik untuk tidak menyebarkan COVID-19 ke wilayah lain," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement