REPUBLIKA.CO.ID, TAIWAN -- Sebuah kapal perang Amerika Serikat kembali melintas di Selat Taiwan untuk kedua kalinya dalam satu bulan. Hal itu berdasarkan keterangan yang dihimpun dari pejabat militer Taiwan dan Amerika Serikat, Jumat (24/4).
Kapal perang AS itu melintas di tengah ketegangan antara Taiwan dan China setelah sebuah pesawat milik China terbang mendekati pulau otonom itu. China, yang mengklaim Taiwan di bawah naungannya, telah dibuat kesal oleh Pemerintah AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump karena mendukung wilayah otonom itu. Sejumlah dukungan diberikan AS ke Taiwan, antara lain, penjualan senjata, patroli militer AS dekat wilayah Taiwan, dan kunjungan ke Washington oleh wakil kepala wilayah terpilih, William Lai pada Februari.
Kantor urusan Pertahanan Taiwan membenarkan bahwa kapal perang AS singgah di Selat Taiwan, perairan yang memisahkan wilayah itu dengan China. Kapal perang itu, menurut otoritas terkait, akan terus berlayar ke arah selatan.
Angkatan bersenjata Taiwan terus memantau pergerakan kapal yang dinilai sebagai "misi biasa," kata otoritas pertahanan Taiwan tanpa memberi keterangan lebih lanjut.
Sementara itu, juru bicara Armada Ketujuh AS, Letnan Anthony Junco, menerangkan kapal perusak rudal USS Barry telah menjalani "singgah rutin di Selat Taiwan" sesuai dengan aturan hukum internasional.
"Transitnya kapal di Selat Taiwan merupakan wujud komitmen AS kepada kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja selama diperbolehkan oleh hukum internasional," kata dia.
Dua minggu lalu, USS Barry sempat berlayar melalui Selat Taiwan. Peristiwa itu berlangsung pada hari yang sama ketika jet tempur Tiongkok mengadakan latihan perang di perairan dekat Taiwan.
Otoritas di Taiwan pada Kamis (23/4) mengatakan sekelompok kapal induk China telah berlayar ke arah selatan melalui Selat Bashi yang berada di antara Taiwan dan Filipina. Kapal induk itu berlayar ke arah timur.
Kapal induk itu pada awal bulan ini berlayar ke pesisir timur Taiwan. China pada saat itu mengatakan kapal tersebut hendak menuju ke lokasi latihan rutin di Laut Cina Selatan, perairan yang saat ini menjadi sengketa beberapa negara.
China cukup sering mengadakan latihan militer di dekat wilayah Taiwan pada beberapa bulan terakhir. Sejumlah jet tempur dan armada peluncur bom kerap terbang mendekati Taiwan. Otoritas di Taipei menyebut langkah itu sebagai upaya intimidasi.