REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah menyiapkan tujuh pasar tradisional untuk aktivitas belanja daring (online). Sehingga, diharapkan, ibu rumah tanggal dan warga Depok tidak ke pasar untuk berbelanja kebutuhan pokok atau sembako.
"Saya menginfokan bahwa Pemkot Depok sudsh menyiapkan tujuh pasar tradisional di Kota Depok sudah menerapkan belanja online atau go shop," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (24/4).
Tujuh pasar tradisional online ini telah dibuat sejak 30 Maret 2020 lalu yakni Pasar Cisalak, Pasar Agung, Pasar Kemiri, Pasar Tugu, Pasar Musi, Pasar Depok Jaya dan Pasar Sukatani.
"Mekanisme belanja melalui pasar online ini cukup mudah. Warga tinggal menghubungi pedagang secara langsung melalui ponsel. Nomornya sudah diinfokan oleh masing-masing pasar kepada warga. Untuk harga dengan tarif normal sesuai kesepakatan penjual dengan pembeli, dan ongkos kirim/ojek dibebankan kepada pembeli," jelas Idris.
Menurut Idris, kehadiran pasar online bertujuan membantu warga yang hendak belanja kebutuhan pokok tanpa harus pergi ke pasar. Hal ini sehubungan dengan pencegahan penularan Covid-19 yang rentan terjadi di tempat-tempat padat, seperti pasar tradisional.
"Mekanisme ini punya sejumlah manfaat. Selain memudahkan warga yang hendak membeli sembako, mekanisme ini juga menjamin para pedagang di pasar tradisional tetap dapat berjualan. Ditambah lagi, antar jemput dari pasar ke rumah-rumah warga juga akan memberi pemasukan bagi para pengemudi ojek online (Ojol)," katanya.