Jumat 24 Apr 2020 22:30 WIB

Malaysia Ingin Pulangkan Santri di Ponpes Temboro

Pemerintah Malaysia meminta 227 santri asal Negeri Jiran dipulangkan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Pemerintah Malaysia meminta 227 santri asal Negeri Jiran yang masih berada di Ponpes Al Fatah, Temboro, Magetan, untuk dipulangkan. Foto Sejumlah santri di sebuah pondok pesantren (ilustrasi)
Foto: Antara/Arief Priyono
Pemerintah Malaysia meminta 227 santri asal Negeri Jiran yang masih berada di Ponpes Al Fatah, Temboro, Magetan, untuk dipulangkan. Foto Sejumlah santri di sebuah pondok pesantren (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Malaysia meminta 227 santri asal Negeri Jiran yang masih berada di Ponpes Al Fatah, Temboro, Magetan, untuk dipulangkan. Permintaan pemulangan tersebut, menyusul adanya 43 pelajar asal Malaysia yang baru pulang dari Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, dinyatakan positif Covid-19

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso mengatakan, sudah ada delegasi dari Malaysia yang hadir ke Jawa Timur untuk membicarakan pemulangan tersebut. Perwakilan yang dimaksud adalah Wakil Dubes Malaysia, tim imigrasi dari Malaysia, bagian keagamaan, serta kepolisian.

Baca Juga

"Mereka berkeinginan supaya santri yang asal Malaysia itu untuk bisa dievakuasi ke Malaysia," kata Kohar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (24/4).

Kohar menjelaskan, pihaknya telah melakukan rapid test terhadap 118 santri asal Malaysia yang masih tinggal di Ponpes Al Fatah, Temboro. Hasilnya, 14 santri asal Malaysia dinyatakan reaktif yang akan dilanjutkan ke tes swab untuk menentukan apakah yang bersangkutan positif Covid-19 atau tidak.

"Mereka berkeinginan yang nonreaktif itu bisa dievakuasi. Hanya saja kan meskipun nonreaktif itu bukan berarti tidak ada Covid-nya karena kita masih perlu mengobservasi selama 14 hari," ujar Kohar.

Kohar menyatakan, pihaknya akan melakukan pembicaraan lebih detail terkait teknik pemulangan para santri asal Malaysia tersebut. Termasuk cara membawanya dari Temboro ke bandara, hingga diterbangkan ke Kuala Lumpur, harus dengan prosedur yang benar, untuk meminimalisir penularan.

"Kita sudah membicarakan berbagai opsi, tapi besok kita akan matangkan lagi lebih detail seperti apa evakuasinya," kata Kohar.

Kohar menyatakan, jika nantinya tetap harus dipulangkan, pemerintah Malaysia menyatakan akan menyiapkan pesawat khusus untuk membawa para santri dari Temboro tersebut. Artinya, Pemprov Jatim hanya perlu menyiapkan bus untuk mengevakuasi para santri dari Ponpes ke bandara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement