Jumat 24 Apr 2020 23:13 WIB

Petugas Kejar Dua Napi Kabur dari Lapas Bengkalis

Kedua napi kabur dari Lapas Klas II A Bengkalis saat jam istirahat.

Napi kabur
Foto: blogspot.com
Napi kabur

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKALIS -- Petugas berwajib saat ini sedang mengejar dua narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Bengkalis, Riau, yang kabur dari penjara itu pada Kamis (23/4), sekitar pukul 16.00 WIB.

"Memang benar dua napi kabur dari lapas pada saat jam berangin (istirahat)," kata Kepala LapasKlas IIA BengkalisEdi Mulyono melalui Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Bengkalis Aris Y, saat dikonfirmasi, Jumat.

Ia mengatakan, dua napi tersebut melarikan diri dengan cara menjebol terali saluran air, selanjutnya memanjat pagar dalam dan naik ke genteng kemudian ke tembok yang menghubungkan bangunan dengan tembok. Dari tembok terakhir kemudian turun melalui tembok keliling lapas.

"Sampai saat ini kedua napi tersebut masih dalam pengejaran," kata Aris.

Menurut dia, kejadian diketahui menjelang jam masuk kamar, ketika aplusan atau apel berkurang dua napi, selanjutnya mengecek melalui kamera pengintai atau CCTV pada pukul 17.00 hingga 19.00 WIB.

"Setelah dipastikan kabur, kami langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Bengkalis dan juga meminta bantuan Kodim Bengkalis," katanya.

Kedua napi tersebut yakni Syafran alias Ran dalam kasus narkotika dan pencurian dengan hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 800 juta subsider 2 bulan, dan 1 tahun penjara. Napi ini beralamat di Desa Sungai Batang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis.

Kemudian, napi atas nama Syamsuardi alias Ardi dengan perkara narkotika hukuman 7,5 tahun dan denda Rp 1 miliar subsider 2 bulan penjara, beralamat Desa Bumbung, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis.

"Dua napi yang kabur ini bukan tahanan, tetapi napi yang sudah menjalani putusan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement