REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook menghadirkan fitur konferensi video yang ditujukan untuk kelompok berjumlah hingga 50 orang. Fitur baru itu disebut Messenger Rooms.
Messenger Rooms memungkinkan siapa saja dengan akun Facebook untuk membuat pertemuan video dan mengundang teman-teman mereka bergabung, bahkan jika orang-orang tersebut bukan pengguna Facebook. Facebook memiliki potensi untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Mereka mengatakan telah melihat peningkatan pengunaan dua aplikasi perpesanannya, Messenger dan WhatsApp, dengan lebih dari 700 juta orang melakukan panggilan suara atau video setiap hari.
CEO Mark Zuckerberg mengatakan dalam sebuah pengumuman langsung pada Jumat (24/4), bahwa kemampuan terhubung melalui video langsung telah muncul sebagai sesuatu yang sangat penting selama pandemi ini. “Di luar konferensi video untuk bekerja, ada lebih banyak kegunaan sosial dari aplikasi ini, untuk orang-orang agar tetap terhubung,” ujar Zuckerberg, seperti dilansir dari NPR, Sabtu (25/4).
Messenger Rooms terlihat sangat mirip dengan Zoom dan fungsinya hampir sama. Peserta dapat bergabung tanpa mengunduh aplikasi. Ini juga mencerminkan elemen aplikasi video populer Houseparty.
Pengguna Facebook akan melihat notifikasi di bagian atas umpan berita mereka tentang “rooms” baru yang dibuat teman mereka, sehingga mereka dapat mampir seperti yang diinginkan. “Saya benar-benar menikmati pengujian ini. Interaksi yang rapi, kebetulan dan spontan ini,” kata Zuckerberg.
Perusahaan mengatakan Messenger Rooms akan memiliki pengaturan default untuk melindungi pertemuan dari pengganggu. Orang yang membuat rooms dapat mengawasi siapa yang boleh bergabung.
Mereka dapat membuat ruang terbuka untuk siapa saja yang berteman dengan mereka di Facebook atau mereka dapat mengundang orang tertentu. Host juga dapat membuat tautan untuk mengundang orang yang tidak ada di Facebook.
Tautan tersebut kurang aman, karena penerima dapat membaginya dengan orang lain, yang kemudian dapat bergabung dengan rooms. Facebook tidak akan memerlukan kata sandi untuk bergabung.
Facebook mengatakan hal tersebut mengurangi potensi penyalahgunaan dengan memungkinkan host untuk “mengunci” rooms sehingga tidak ada peserta baru yang bisa bergabung. Jika sebuah host menghapus seseorang, ruangan secara otomatis akan terkunci. Selain itu, pengguna juga dapat melaporkan rooms karena melanggar aturan Facebook.
Jejaring sosial ini kemungkinan menghadapi keraguan tentang cara memperlakukan data pribadi pengguna, mengingat rekam jejak yang tidak merata tentang privasi. Facebook mengatakan tidak mendengarkan atau menonton panggilan video dan audio, tetapi akan mengumpulkan data dari rooms untuk menyediakan layanan dan meningkatkan pengalaman produk. Perusahaan tersebut mengatakan tidak akan menjalankan iklan di rooms, serta audio dan video tidak akan digunakan untuk penargetan iklan.
Orang tanpa akun Facebook dapat bergabung dengan rapat dari browser web mereka. Facebook mengungkapkan akan mengumpulkan beberapa informasi tentang mereka, termasuk perangkat dan browser apa yang mgunakan dan meminta mereka membagikan nama untuk mengidentifikasi diri mereka dalam rapat. Facebook akan meluncurkan Messenger Rooms di seluruh dunia selama beberapa pekan ke depan.