REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menyiapkan program untuk melakukan efisiensi penggunaan dana pelatnas yang terbatas. Hal itu dilakukan sehubungan dengan adanya realokasi dan refocusing anggaran Kemenpora untuk penanggulangan COVID-19. Setiap induk organisasi cabang olahraga hanya menerima dana pelatnas sebesar 70 persen tanpa ada tambahan.
"Dengan kondisi saat ini siapa yang tidak melakukan efisiensi? Artinya kalau pun masih ada Pak Bob Hasan yang membantu pun tetap akan efisiensi dengan keadaan sekarang," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PASI Tigor Tanjung dilansir dari Antara, Sabtu (25/4).
Meski belum menerima dana fasilitas pelatnas, Tigor memastikan, efisiensi itu dilakukan terkait dengan adanya wabah virus corona, bukan karena permasalahan anggaran pelatnas yang selama ini disokong oleh almarhum Bob Hasan.
Tigor mengungkapkan, contoh program efisiensi yang dilakukan, antara lain pertimbangan mengembalikan atlet-atlet junior dari pelatnas untuk dibina oleh pengurus provinsi.
"Efisiensi yang dilakukan misalnya dengan batalnya pertandingan, akan dipertimbangkan apakah para pelari junior yang kini berada di pelatnas tetap akan diteruskan atau dikembalikan ke daerahnya. Karena mereka dipanggil pelatnas pun juga harus ada target dan hasilnya kan," ungkapnya.
Sejak awal April, PASI memutuskan untuk tidak melakukan pemusatan latihan di Jakarta akibat kekhawatiran virus corona. Seluruh atlet sudah dipulangkan ke daerahnya masing-masing dengan tetap dibekali program latihan. PASI, menurut dia, tetap memantau atletnya dari jauh.
Di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih mengancam serta penundaan pelaksanaan Olimpiade Tokyo, Tigor memastikan bahwa PASI akan tetap melanjutkan program, meski kemungkinan tidak akan memperoleh hasil yang maksimal.