REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT — Wisma Puspiptek, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) disediakan menjadi tempat penginapan tenaga medis virus Corona atau Covid-19 selama bertugas. Tercatat ada 185 kamar lengkap dengan fasilitas di dalamnya.
Para tenaga medis yang menangani virus Corona atau Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diberi penginapan khusus sebagai tempat singgah. Para tenaga medis Covid-19 tak diperkenankan beraktifitas di tempat lain usai pulang bertugas setiap hari.
Wali Kota Airin Rachmi Diany, mengatakan rasa terima kasih kepada Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional serta pihak Puspiptek yang telah menyediakan Wisma Tamu sebagai tempat singgah tenaga medis Covid-19. Airin mengatakan, tenaga medis tidak hanya membutuhkan tempat istirahat saja, melainkan juga termasuk kebutuhan konsumsi makan dan minum.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Menteri Ristek dan Sri Setiawati (Kepala Puspiptek) yang telah menyediakan wisma tamu Puspiptek untuk tenaga medis, baik dokter, perawat dan lainnya yang menangani Covid-19 di Kota Tangsel. Semua ditanggung oleh Pak Menteri dan Bu Sri. Tempat ini sangat nyaman, karena semua difasilitasi oleh Puspiptek," kata Airin.
Airin pun memuji peran sentral tenaga medis yang dianggapnya sebagai garda terdepan pejuang Covid-19. Tak sedikit di antara mereka yang gugur saat bertugas menangani pasien Covid-19.
"Ini merupakan pejuang bangsa, mereka berjuang menyelamatkan nyawa orang, mati bantu mereka untuk tetap berjaga jarak, gunakan masker, sering cuci tangan agar bantu meringankan beban mereka," jelasnya.
Kepala Puspiptek Sri Setiawati, mengatakan, Wisma Tamu akan memberikan pelayanan penuh terhadap tenaga medis. Bahkan, sejumlah pelayanan seperti makan dan minum hingga mencuci pakaian yang dikenakan sehari-hari.
"Kami menyediakan makan dan minum mereka, serta me-laundry pakaian mereka. Para petugas medis ini pun bisa berjemur dan lainnya," kata Sri.
Adapun, saat menjalani aktivitasnya, para tenaga medis dijemput mobil dinas, dan diantarkan kembali ke wisma tamu Puspiptek. Hal itu mengikuti aturan yang diberlakukan sesuai protokol kesehatan.
Di samping itu, tenaga medis yang mendapat fasilitas menginap di Wisma Puspitek, hanya mereka yang telah terdata Dinas Kesehatan. Selain yang tidak terdata tak bisa mendapatkan fasilitas tersebut.
"Untuk sementara mereka bisa menempati tempat ini hingga akhir Mei. Namun, jika ada instruksi dan kondisi belum stabil, maka akan dilakukan perpanjangan," katanya.
Dikarantina
Sementara itu, jumlah kasus virus Corona atau Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus bertambah. Di antaranya orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien yang terkonfirmasi positif.
Di samping itu, terdapat pula status orang tanpa gejala (OTG) Covid-19, meski tanpa gejala mereka tak mengetahui jika dirinya bisa menularkan virus. Keberadaan mereka sulit terdeteksi karena memang mereka tak menunjukkan gejala apa pun layaknya orang sehat.
"Karena sekarang ini banyak orang yang OTG, orang tanpa gejala. Jadi yang ini yang kita khawatirkan, orang sehat menulari yang usia sudah di atas 50 sampai 60 tahun. Bahkan, punya penyakit bawaan. Ini yang kita harapkan, sehingga OTG-OTG ini bisa diam di rumah," kata Airin.
Lebih lanjut, Airin mengatakan tercatat ada tiga orang dengan status OTG yang dikarantina di Rumah Lawan Covid-19 yang berlokasi di Serpong. Ketiga orang ini secara inisiatif dan kesadaran sendiri meminta karantina kepada petugas.
"Tiga orang OTG. Atas kesadaran sendiri, mereka mau untuk di Rumah Lawan Covid," ujar Airin yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Tangsel.