Sabtu 25 Apr 2020 12:23 WIB

Tes Cepat 51 Tenaga Kesehatan di Kota Bogor Negatif

Sebelum hasilnya keluar, para tenaga medis sempat dikucilkan.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Bilal Ramadhan
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pengendara motor melintas di depan mural tentang pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Jumar (3/4/2020). Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menyampaikan hasil tes swab 51 tenaga kesehatan yang reaktif Covid-19 dari rapid test. Ilham mengatakan, semuanya tenaga kesehatan tersebut dinyatakan negatif Covid-19.

"Sudah keluar semua hasil test swab 51 tenaga medis yang reaktif. Alhamdulillah semuanya negatif Covid-19," kata Ilham, Jumat (24/4).

Ilham menuturkan, hasil rapid test belum dapat dijadikan patokan untuk mendiagnosa pasien positif atau negatif Covid-19. Pasalnya, banyak kasus yang ditemukan bahwa hasil rapid test tidak akurat.

Ilham menyinggung, sejumlah kabar yang menyampaikan 51 tenaga kesehatan positif Covid-19. Baiknya, dia meminta, kabar tersebut dipertegas dan diperjelas dengan "reaktif" rapid test bukan menyimpulkan positif Covid-19 dari rapid test.

Usai kabar tersebut, dia menuturkan, sejumlah tenaga kesehatan di RSUD Kota Bogor seolah dikucilkan. Banyak orang, sambung dia, yang menjauhi para tenaga medis.

"Jadi mohon diluruskan. Karena kasian tenaga medis kita, setelah adanya kabar itu mereka terintimidasi," ucap dia.

Bahkan, kata Ilham, pihak Hotel Salak yang menjadi wisma bagi para tenaga medis komplain kepada pemerintah Kota Bogor. Mereka meminta, Hotel Salak tak dijadikan sebagai wisma bagi para tenaga medis.

"Management Hotel Salak merasa tempatnya dijadikan lokasi untuk merawat orang yang sakit. Padahal tidak seperti itu," ucap dia.

Beruntungnya, kata Ilham, pihak Hotel Salak menerima penjelasan dari Pemkot Bogor. Dia mengatakan, tenaga kesehatan tidak dalam kondisi terinfeksi Covid-19 saat menempati wisma yang disediakan di Hotel Salak.

"Itu (Hotel Salak) dijadikan tempat untuk mereka off (istirahat). Karena kita punya 300 tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19. 150 tenaga kesehatan bekerja selama 14 hari, 150 kita off-kan," ucap dia.

Sebelumnya, sebanyak 800 tenaga medis RSUD Kota Bogor telah mengikuti rapid test Covid-19. Hasilnya, 51 di antaranya dinyatakan reaktif Covid-19.

Ilham menjelaskan, 51 tenaga medis tersebut baru mengikuti rapid test. Karena itu, dia menegaskan, mereka harus ditindaklanjuti dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) swab.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement