REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Hampir seluruh bisnis dan toko yang ada di seluruh Jepang ditutup setelah negara itu menyatakan status darurat dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona jenis baru. Meski demikian, beberapa arena pachinko, sebuah permainan ketangkasan yang juga dikenal sebagai judi legal, tetap dibuka.
Arena pachinko memungkinkan para pemain duduk berhadapan di barisan mesin-mesin yang menyerupai mesin pinball dengan lampu-lampu berwarna-warni. Tempat ini populer di kalangan anak muda serta orang-orang yang memiliki banyak waktu luang, misalnya pengangguran, untuk mencari keberuntungan.
“Saya pikir ini lebih ramai dari biasanya. Saya rasa semua orang tidak memiliki pekerjaan saat ini atau tempat untuk dituju, selain pachinko yang masih buka,” ujar Kensuke Takao, seorang pekerja di restoran yang mengunjungi salah satu area pachinko di distrik Hatagaya, Ibu Kota Tokyo.
Saat pemerintah telah memberlakukan status keadaan darurat di Tokyo dan enam prefektur pada 6 April lalu, banyak tempat pachinko yang tetap dibuka. Tentu, hal ini menjadi kekhawatiran di tengah upaya negara itu dalam memperlambat penyebaran virus corona jenis baru.
"Kami ingin mempertimbangkan langkah selanjutnya terhadap arena pachinko yang tidak mematuhi, seperti pengumuman publik," ujar Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura beberapa waktu lalu.
Dua tempat pachinko terkenal di Jepang, Maruhan dan Dynam, mengatakan ratusan cabang yang mereka miliki sudah ditutup sejak pekan lalu. Hanya beberapa yang masih dibuka dengan tindakan pencegahan ekstra dilakukan di setiap tempat.
“Area yang banyak disentuh, seperti mesin pachinko, mesin slot dan loker, dilap dengan alkohol. Kondisi di setiap lokasi berbeda-beda, sehingga aturan jarak sosial diserahkan kepada tiap pengelola tempat,” kata juru bicara Dynam.
Dalam sebuah pernyataan, para pemilik tempat pachinko mengaku khawatir jika mereka mungkin tidak dapat membuka kembali bisnis ini setelah berakhirnya wabah Covid-19. Risiko kebangkrutan selalu menghantui usaha ini, terlebih jika situasi terjadi berlarut-larut.
Popularitas pachinko telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Pendapatan dari industri ini bahkan menyusut menjadi sekitar 20 triliun yen (185,5 miliar dolar AS) dari sekitar 30 triliun yen pada satu dekade lalu.
Pachinko menjadi sebuah mesin hiburan yang dapat disebut sebagai "nenek moyang" dari arcade box video game. Namun, perbedaannya adalah dalam permainan ini faktor keberuntungan sangat berpengaruh dan tidak terlalu dibutuhkan keahlian dan keterampilan khusus, mengingat tata cara bermain yang juga sangat sederhana.