REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH -- Seorang bayi yang lahir di Lanarkshire, Skotlandia dipercaya menjadi pasien positif Covid-19 termuda. Bayi yang lahir secara prematur itu juga menjadi pasien termuda yang berhasil melawan infeksi virus corona jenis baru.
Seperti dinukil laman Fox News, Sabtu (25/4), bayi yang diberi nama Peyton ini lahir pada 26 Maret lalu. Setelah lahir prematur, Peyton lantas ditempatkan di inkubator di University Hospital Wishaw yang merupakan bagian dari NHS Lanarkshire.
Peyton lahir dengan berat sekitar 1,4 kilogram. Bayi perempuan itu lahir delapan pekan lebih awal dari waktu yang diperkirakan. Peyton lahir dari seorang ibu, Tracy Maguire yang menderita pre-eklampsia, komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi.
Dokter mengatakan bahwa jika tidak diobati maka kondisi itu dapat menjadi serius, bahkan fatal bagi ibu dan bayi. Memasuki usia tiga pekan atau pada 15 April lalu, Maguire dan suaminya AJ diinformasikan bahwa putri mereka telah dites dan positif Covid-19.
Sebetulnya, pihak rumah sakit mengatakan bahwa Peyton tidak memiliki gejala yang jelas sebagai tanda-tanda infeksi virus corona. Bayi tersebut hanya dilaporkan mengalami sesak napas dan kemudian dokter memilih untuk menjalankan tes Covid-19 dan tes virus lainnya.
"Kami diberi tahu bahwa kami harus menjauh dari Peyton selama 14 hari dan mengisolasi di rumah," kata Maguire berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit.
Tak mau jauh dari buah hatinya, wanita 27 tahun itu lantas memohon kepada rumah sakit untuk menemani bayinya dan AJ tetap tinggal di rumah. Permohonan itu disetujui rumah sakit.
Selama perawatan, tim medis memberikan Peyton steroid untuk membantu menguatkan paru-paru miliknya. Akhirnya Peyton pun dinyatakan sembuh.
Peyton diperbolehkan pulang setelah menjalani dua kali tes Covid-19 dan hasilnya negatif. Peyton akhirnya diperbolehkan berkumpul bersama keluarga yang tinggal di Bellshill, Lanarkshire utara.
"Hanya seseorang yang telah berada di posisi kami yang dapat memahami besarnya rasa terima kasih yang kami rasakan terhadap staf rumah sakit," kata Tracy Maguire.