REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Bulan suci Ramadhan tahun ini berbeda karena ada wabah virus corona atau Covid-19. Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar Ali Saifuddien Sa’adul Khairi Waddien mengatakan umat Islam harus terus mengambil manfaat dari Ramadhan dengan memperbanyak doa kepada Allah SWT agar pandemi Covid-19 segera hilang.
Dalam pidatonya yang disiarkan di Radio Televisi Brunei (RTB) dari Istana Nurul Iman tadi malam, Sultan Brunei Darussalam mengatakan sholat sunah Idul Fitri dan tradisi mengunjungi teman serta kerabat akan dipaksa untuk dibatalkan. Tujuannya menghindari risiko penyebaran wabah Covid-19.
Sultan Brunei mengatakan, situasi seperti sekarang seharusnya tidak menghalangi umat Islam dari ibadah puasa. Justru saat kondisi seperti ini memungkinkan umat Islam untuk merenungkan kebajikan, kesabaran dan kebijaksanaan.
"Kondisi ini tidak hanya dirasakan di Brunei, bahkan di mana-mana di seluruh dunia. Untuk sementara kami terpaksa menunda kehadiran kami di masjid, mushala dan aula keagamaan untuk melakukan sholat Jumat dan shalat berjamaah. Ini semua dilakukan untuk mencegah risiko terinfeksi Covid-19," kata Sultan Haji Hassanal Bolkiah, dilansir dari Borneo Bulletin, Sabtu (25/4).
Di bulan suci Ramadhan umat Islam biasanya memuliakan masjid, mushala, dan aula keagamaan dengan melaksanakan shalat sunah tarawih. Tetapi Sultan Brunei mengatakan jika situasinya masih tidak memungkinkan untuk berkumpul, masih ada cara lain untuk melakukan sholat tarawih dengan keluarga di rumah.
Hal yang dapat dilakukan di rumah adalah tadarus Alquran. Sultan Brunei menegaskan umat Islam tidak kekurangan cara meraih karunia bulan suci. Sultan juga menekankan Covid-19 seharusnya tidak mengganggu umat Islam dari puasa jika mereka sehat.
"Ramadhan hanya datang setahun sekali dan ada satu malam khusus di bulan suci yang disebut lailatul qadar lebih baik dari 1.000 bulan, yang berarti ibadah selama masa ini akan memungkinkan kita mendapatkan karunia lebih dari 1.000 bulan. Inilah sebabnya kita harus bertekad meraihnya," ujar Sultan Brunei.
Setelah Ramadhan tiba bulan Syawal dan menjadi waktu untuk bersuka cita selama Hari Raya Idul Fitri. Tapi shalat sunah Idul Fitri akan dipaksa dibatalkan dan tradisi berkunjung dilarang. Sultan Brunei menyampaikan umat Islam harus bersabar dalam menghadapi situasi ini dengan mempertimbangkan semua yang terjadi mengandung hikmah dari Allah SWT.
Selain bersabar, umat Islam juga wajib melakukan upaya pencegahan. Sebagai seorang Muslim tentu memiliki kelebihan yakni bisa berdoa saat musibah datang. "Mari kita berdoa terutama di bulan suci Ramadhan saat doa-doa orang berpuasa sangat kuat," ujarnya.
Sultan Brunei juga mengatakan, doa Qunut Nazilah yang dibacakan saat shalat Jumat tetap harus dibaca meski tidak bisa melaksanakan shalat Jumat di masjid. Maka doa Qunut Nazilah dibaca di rumah saat berjamaah dengan keluarga atau dibaca sendiri.
"Yang penting adalah agar doa itu dibaca terus menerus, sambil menunggu masjid, mushala dan aula keagamaan dibuka kembali," kata Sultan Brunei.
Sultan Brunei mendesak Kementerian Agama untuk menyediakan panduan doa qunut sederhana untuk masyarakat umum. Sultan juga mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk mengambil kesempatan di bulan suci dengan memperbanyak doa agar cepat terbebas dari pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bacaan Doa Qunut Nazilah