REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi COVID-19 memunculkan penjual masker dadakan di beberapa lampu merah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bermunculan dengan harga bervariasi.
Pantauan di Kota Kendari, Sabtu, harga masker yang ditawarkan pun bervariasi harganya tergantung dari jenis kain dan kualitas bahannya dengan harga terendah Rp10.000 per buah hingga ada yang mencapai Rp17.000 per buah.
"Kalau jenis kain biasa kami jual Rp10.000, sementara jenis kain katun karet dijual antara Rp15.000 hingga Rp17.000 per lembar," kata Udin (28), salah satu pedagang masker di lampu merah simpang empat Wua-Wua.
Ia mengatakan usaha jual masker yang ditawarkan kepada setiap pengendara roda empat dan roda dua, baru dijalankan selama dua hari terakhir walaupun sebelumnya telah lama menjual berbagai aksesoris seperti jam tangan, lap kaca mobil, tisu muka dan berbagai stiker.
"Saya baru mulai jual masker dari hari Jumat (24/4), dapat dari orang juga. Saya jual Rp15.000 dari modal pemilik pertama Rp10.000 per lembarnya," ujarnya.
Ia mengaku mulai menjual masker lantaran dirinya kena PHK dari perusahaan hotel yang terdampak Covid-19. Dalam sehari Udin bisa mengantongi untung dari hasil penjualan sebanyak Rp100 ribu.
Fenomena masker ini pun menjadi berkah bagi penjual yang menjamur di pinggir jalan, karena semenjak adanya himbauan pemerintah bagi setiap pengendara wajib menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah.
Sejumlah ruas jalan di Kota Kendari seperti lampu merah Wuawua, lampu merah Ahmad Yani, lampu merah pasar baru menuju kampus baru kini berubah ramai dengan kehadiran penjual masker.